ABSTRAK: lkan jambal asin adalah ikan asin kering yang dibuat dengan cara memfermentasikan ikan dalam garam sebelum penjemuran. Untuk mengurangi infestasi lalat selama penjemuran pada pengolahan ikan jambal asin, penelitian penggunaan ekstrak bahan alami sebagai insektisida telah dilakukan.
Penelitian ini dilakukan 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan, bahan baku yang digunakan adalah ikan manyung (Arius thalassinus) dan bahan alami yang diuji adalah ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan daun picung (Pangium edule Reinw) masing-masing dengan konsentrasi 2,5; 7,5; 10,0; 12,5 % (b/v), serta ekstrak bawang putih (Allium sativum ) dengan konsentrasi 1,5; 3,0; 4,5; 6,0; 7,5 % (b/v). lkan yang telah difermentasi dalam garam direndam dalam ekstrak bahan alami selama 30 detik, kemudian dilakukan penjemuran sehingga menjadi ikan jambal asin. Selama penjemuran dan penyimpanan dilakukan pengamatan tingkat infestasi lalat, larva dan pupa.
Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih merupakan bahan yang paling efektif untuk menghambat infestasi lalat sehingga dipilih untuk digunakan pada penelitian utama. Pada penelitian utama, bahan baku yang digunakan adalah ikan patin (Pangasius hypophthalmus). lkan patin yang telah difermentasi direndam dalam ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 3, 6 dan 9% (b/v) dengan waktu perendaman 0, 5, 10, dan 15 menit. Pengamatan dilakukan terhadap tingkat infestasi lalat dan karakteristik organoleptik produk ikan jambal asin. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yang memberikan fingkat infestasi lalat terkecil dan dapat diterima panelis adalah perendaman dalam ekstrak bawang putih 9% selama 10 menit.
Penelitian ini dilakukan 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan, bahan baku yang digunakan adalah ikan manyung (Arius thalassinus) dan bahan alami yang diuji adalah ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan daun picung (Pangium edule Reinw) masing-masing dengan konsentrasi 2,5; 7,5; 10,0; 12,5 % (b/v), serta ekstrak bawang putih (Allium sativum ) dengan konsentrasi 1,5; 3,0; 4,5; 6,0; 7,5 % (b/v). lkan yang telah difermentasi dalam garam direndam dalam ekstrak bahan alami selama 30 detik, kemudian dilakukan penjemuran sehingga menjadi ikan jambal asin. Selama penjemuran dan penyimpanan dilakukan pengamatan tingkat infestasi lalat, larva dan pupa.
Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih merupakan bahan yang paling efektif untuk menghambat infestasi lalat sehingga dipilih untuk digunakan pada penelitian utama. Pada penelitian utama, bahan baku yang digunakan adalah ikan patin (Pangasius hypophthalmus). lkan patin yang telah difermentasi direndam dalam ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 3, 6 dan 9% (b/v) dengan waktu perendaman 0, 5, 10, dan 15 menit. Pengamatan dilakukan terhadap tingkat infestasi lalat dan karakteristik organoleptik produk ikan jambal asin. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yang memberikan fingkat infestasi lalat terkecil dan dapat diterima panelis adalah perendaman dalam ekstrak bawang putih 9% selama 10 menit.