ABSTRAK: Kandungan protein yang tinggi dalam Spirulina platensis dapat dimanfaatkan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST). Dengan menggunakan mencit (Mus musculus), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan biomassa kering Spirulina platensis sebagai suplemen Protein Sel Tunggal (PST) dengan mengukur pertumbuhan berat badan mencit.
Sebanyak 30 ekor mencit jantan, dengan berat antara 30-50 gram, dan umur antara 5-7 minggu. Sebanyak 25 ekor sebagai Perlakuan yaitu dengan membuat perbandingan antara biomassa kering dan pelet sebagai makanan tikus sebesar 10 %, 20 %, 30 %, 40 %, dan 50 %, dan 5 ekor sisanya sebagai Kontrol tanpa diberi biomassa (100 % pelet). Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari, data dianalisis denga menggunakan t-test dan analisis varians. Hasil penelilitan menunjukkan bahwa pemberian biomassa kering S. platensis kepada mencit (Mus musculus) dapat mempengaruhi kenaikan berat badan pada pengamatan dari hari pertama sampai hari kedua belas, tetapi menurun pada hari ke-tiga belas sampai hari ke-empat belas, dan mengalami kestabilan sampai hari ke-tujuh belas.
Ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum pemberian dan setelah pemberian biomassa kering S. platensis selama 17 hari. Perbedan terjadi pada Minggu I dan II, tidak semua konsentrasi biomassa mempunyai pengaruh yang sama terhadap pertambahan berat badan mencit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagai biomassa kering ganggang hijau biru bersel tunggal yang banyak mengandung protein yang dapat berpengaruh terhadap kenaikan berat badan mencit, maka dapat diasumsikan bahwa biomassa S. platensis dapat dianggap sebagai sumber protein sel tunggal (PST) mencit (Mus musculus) pada konsentrasi yang tertentu.
Sebanyak 30 ekor mencit jantan, dengan berat antara 30-50 gram, dan umur antara 5-7 minggu. Sebanyak 25 ekor sebagai Perlakuan yaitu dengan membuat perbandingan antara biomassa kering dan pelet sebagai makanan tikus sebesar 10 %, 20 %, 30 %, 40 %, dan 50 %, dan 5 ekor sisanya sebagai Kontrol tanpa diberi biomassa (100 % pelet). Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari, data dianalisis denga menggunakan t-test dan analisis varians. Hasil penelilitan menunjukkan bahwa pemberian biomassa kering S. platensis kepada mencit (Mus musculus) dapat mempengaruhi kenaikan berat badan pada pengamatan dari hari pertama sampai hari kedua belas, tetapi menurun pada hari ke-tiga belas sampai hari ke-empat belas, dan mengalami kestabilan sampai hari ke-tujuh belas.
Ada perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum pemberian dan setelah pemberian biomassa kering S. platensis selama 17 hari. Perbedan terjadi pada Minggu I dan II, tidak semua konsentrasi biomassa mempunyai pengaruh yang sama terhadap pertambahan berat badan mencit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagai biomassa kering ganggang hijau biru bersel tunggal yang banyak mengandung protein yang dapat berpengaruh terhadap kenaikan berat badan mencit, maka dapat diasumsikan bahwa biomassa S. platensis dapat dianggap sebagai sumber protein sel tunggal (PST) mencit (Mus musculus) pada konsentrasi yang tertentu.