Ooooh...Sedotan Awalnya dari Emas, Jerami, dan Kertas...


Saat memesan minuman ringan dalam botol atau minuman kotak, pasti kita diberi sedotan. Pernah terpikir bagaimana riwayat si pipa plastik ini?

 thepathbeyond.com


Tak ada sejarah pasti kapan sebenarnya sedotan pertama kali dibuat. Sedotan tertua yang ditemukan di makam bangsa Sumeria bertanggalkan 3.000 SM. Menarik, bentuknya berupa tabung yang terbuat dari emas dan batu berharga Lazuli.

Pada penemuan lain, terungkap juga penduduk Amerika Selatan dulu (Argentina) membuat sedotan berbahan logam disebut "Bombilla". Kemudian sekitar tahun 1800-an, sedotan dari jerami menjadi tren karena murah. Masalahnya, sedotan jerami cepat hancur bila tersentuh air. 

Ukuran sedotan modern / wikipedia

Tahun 1888 bisa dibilang tonggak sedotan modern. Marvin C. Stone membuat sedotan dari kertas yang diperoleh sebagai pembungkus pensil. Ia kemudian mengembangkan penemuannya dengan membuat mesin yang bisa melapisi kertas dengan lilin sehingga sedotan bisa tetap utuh walau direndam dalam gelas minuman keras, misalnya.

Dikutip dari Intisari, ada beberapa fakta menarik soal sedotan:

1. Awalnya, sedotan masih berupa pipa kecil panjang dan lurus. Tahun 1937 bentuk sedotan mengalami perubahan dengan ditemukannya sedotan bengkok.

Joseph Friedman, penemunya terinspirasi oleh anaknya yang kesulitan saat minum susu di gelas menggunakan sedotan lurus. Untuk mengatasi hal itu, ia menyelipkan sebuah sekrup di sedotan lalu membungkusnya dengan benang gigi untuk mencetak galur-galur. Setelah sekrup dilepas akan tercetak alur-alur yang membuat sedotan bisa ditekuk.

Sedotan bengkok ini pertama kali digunakan di rumah sakit untuk membantu pasien yang ingin minum dari gelas sambil tidur. Setelah itu baru digunakan secara luas di seluruh dunia.

 
Sedotan dari sereal / eatmedaily.com


2. Lebih dari 500 juta sedotan sekali pakai digunakan setiap hari di AS. Sayang, belum ada data di Indonesia.
 
3. Sedotan bisa dibuat dari bambu, bioplastik, logam antikarat, atau bahkan sereal.  Sedotan alternatif yang ramah lingkungan semakin populer seiring dengan meningkatnya isu lingkungan.



 

Sumber: Intisari dan Wikipedia

◄ Newer Post Older Post ►