Cokelat memang selalu diminati oleh setiap orang tanpa mengenal batas usia. Baik mereka yang masih anak-anak, hingga yang orang dewasa. Selain menimbulkan efek menenangkan, ternyata cokelat juga bisa menghindarkan anda terserang penyakit jantung. Manfaat cokelat, khususnya cokelat hitam, untuk mencegah penyakit jantung makin mendapat pengakuan. Penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi cokelat dalam dosis kecil setiap harinya mampu memangkas risiko stroke dan serangan jantung hingga 40 persen. Sejumlah peneliti dari Jerman melaporkan, orang yang makan sekitar 6 gram cokelat atau sekitar satu persegi empat, memiliki risiko 39 persen lebih rendah terkena stroke atau serangan jantung. Dalam studi ini, para peneliti mengikuti riwayat kesehatan 20.000 orang selama enam tahun.
Cokelat memang mengandung lemak, tapi bukan lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol. Kakao atau cokelat mengandung flavanoid aktif yang disebut flavanols yang merupakan satu dari ratusan polifenol nabati yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mengurangi resiko serangan jantung dan stroke. Senyawa flavonoid yang dipunyai cokelat hitam diyakini menjadi dalang dari khasiat cokelat untuk jantung. Flavonoid merupakan kelompok antioksidan yang juga ditemukan pada tanaman teh, sayuran, dan red wine. Riset membuktikan, 1,5 ons batang cokelat hitam memiliki 800 mg antioksidan, lebih banyak dari antioksidan di secangkir teh. Jadi, jika anda adalah salah satu pecinta cokelat di dunia, ikuti tips sederhana berikut ini:
- Pilih cokelat murni bermutu baik, yang memiliki senyawa antioksidan atau disebut flavonoid, yang dipercaya bisa melindungi dan melawan penyakit jantung serta tekanan darah tinggi.
- Hindari susu cokelat yang biasanya hanya mengandung kurang dari 20% padatan kakao dan biasanya lebih tinggi dari gula dan kalori.
- Jangan lupa, meskipun cokelat murni mungkin melindungi jantung Anda, cokelat murni tetap tinggi lemak jenuh dan tinggi kalorinya, yang jika berlebihan dapat menyebabkan berat badan bertambah, tekanan darah meningkat, kolesterol tinggi, dan semuanya itu merupakan faktor risiko gagal jantung.
Sumber: Dari berbagai sumber