Laporan itu mengutip sumber-sumber yang menjadi bagian dari pemerintah OP sebelumnya, yang merupakan koalisi antara Hamas dengan berbagai faksi lainnya. Sumber-sumber itu mengatakan bahwa orang-orang Eropa memberi tahu mereka bahwa Israel sedang membuat “daftar sasaran” yang di dalamnya muncul nama-nama dari ketiga pemimpin Hamas itu.
Sumber-sumber itu lebih jauh menyatakan bahwa organisasi perlawanan Islam itu memandang serius laporan itu, dan memperketat keamanan di sekitar pejabat-pejabat yang ditargetkan hingga pada level yang belum pernah terjadi.
Sementara itu, Hamas mengklaim bahwa pada Sabtu lalu (5/1) pasukan keamanannya telah menggagalkan satu upaya pembunuhan terhadap Haniyeh.
Ihab Ghissin, jurubicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, mengatakan bahwa seorang pria yang membawa sebuah kantong berisi empat kilogram bahan peledak TNT ditangkap selama pawai yang dihadiri oleh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya.
Pawai itu diselenggarakan di Gaza City untuk menghormati jemaah haji Palestina yang kembali dari Mekkah, katanya.
Ketika Haniyeh sedang berbicara di hadapan massa, pasukan keamanan Hamas mendapati seorang pria yang mencurigakan dengan membawa sebuah kantong besar. Ketika menangkapnya, mereka dikejutkan ketika menemukan bahwa kantong itu berisi bahan peledak yang diduga akan diledakkan oleh pengendali jarak jauh.
“Orang-orang kami meledakkan bom itu dengan aman,” kata Ghissin. “Orang yang dicurigai itu kini sedang diinterogasi.”
Ghissin tidak mengungkapkan identitas orang yang dicurigai itu. Ia juga menolak untuk mengatakan apakah orang yang dicurigai itu berasal dari suatu faksi politik. Bagaimanapun, ia mengatakan bahwa orang yang dicurigai itu telah memberikan sejumlah nama yang terlibat dalam upaya pembunuhan ini kepada para penyidik.
“Kami tidak memiliki keraguan bahwa targetnya adalah Haniyeh,” kata seorang pejabat Hamas di Jalur Gaza. “Upaya pembunuhan ini adalah jelas berhubungan dengan kunjungan Presiden Bush ke kawasan.”
Sumber: jerusalem post