Persamaan antara konfrontasi minggu ini antara kapal perang AS dan perahu motor cepat Iran dengan kejadian di lepas pantai Vietnam Utara 44 tahun lalu terlalu sulit untuk dilewatkan banyak analis, mendorong ke arah sebuah pertanyaan: adakah Selat Hormuz merupakan Teluk Tonkin-nya 2008?
Pada 2 dan 4 Agustus, 1964, USS Maddox dan USS Turner Joy, berpatroli di lepas pantai Vietnam Utara, sinyal-sinyal yang diinterupsi mengindikasikan mereka tengah diserang. Dalam beberapa hari, Konggres meloloskan Resolusi Teluk Tonkin, yang meratakan jalan bagi eskalasi Perang Vietnam. Namun demikian, serangan 2 Agustus terjadi setelah USS Maddox menembak terlebih dulu, menurut sebuah laporan National Security Agency (NSA) yang dirilis pada 1995.
Minggu ini laporan lain muncul dan mengkonfirmasi dugaan-dugaan bahwa serangan 4 Agustus tidak pernah terjadi.
Para peneliti yang menyingkap laporan penilaian NSA terbaru mengatakan kepada RAW STORY bahwa konfrontasi Selat Hormuz, dan propaganda pemerintahan Bush berikut sekutu-sekutunya, menunjukkan tingkatan di mana para pejabat harus berhati-hati tentang upaya mempolitisasi laporan intelijen yang kabur pada masa-masa perang.
“Paralelitas antara Tonkin dan Hormuz telah berbicara dengan sendirinya, tetapi apa yang keduanya katakan adalah bahwa bahkan asumsi-asumsi faktual paling mendasar sekalipun dapat menjadi tidak menentu [atau] dapat dibuktikan palsu adanya,” kata Steven Aftergood dari Federation of American Scientists. “Dengan demikian kehati-hatian yang ekstrim pantas untuk dilakukan sebelum menarik kesimpulan-kesimpulan ...yang mungkin akan berujung kepada konflik yang kejam. Sangat jelas bahwa saya merasa malu untuk mengatakan hal ini, tetapi ada sejarah salah tafsir terhadap insiden-insiden semacam ini yang seharusnya hendaknya mengajari kita kerendahan hati.”
Kerendahan hati dan kehati-hatian, tentu saja, tidak menjadi kata-kata yang paling populer dalam kamus Gedung Putih-nya Bush.
Ini suatu situasi yang berbahaya...menurut saya ini adalah aksi provokatif,” Bush memperingatkan dua hari setelah sekelompok kecil perahu motor cepat Iran membayangi armada kapal perang Angkatan Laut AS.
Kisah awal dari Pentagon mengenai konfrontasi 6 Januari itu mengatakan bahwa perahu-perahu Iran memberi perintah kepada kapal-kapal AS, menjatuh ke dalam air apa yang dianggap sebagai ranjau dan mengancam untuk membuat “ledakan-ledakan.” Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS tanpa nama mengatakan kepada Associated Press sehari setelah peristiwa itu bahwa ini adalah “provokasi paling serius” di Teluk, meskipun pejabat-pejabat Iran memandang peristiwa itu sebagai sebuah kesalahpahaman yang sederhana.
Tidak sampai Kamis, setelah Pentagon dan Iran merilis video versi mereka masing-masing, mengenai insiden itu, AS justru mengakui bahwa suara ancaman yang mereka asosiasikan dengan perahu motor cepat Iran sejak hari pertama bisa saja disiarkan dari mana pun.
“I am coming to you .... You will explode after a few minutes,” sebuah suara berbicara dalam rekaman audio tetapi para penutur Farsi dan orang-orang Iran berkata suara itu tidak mirip dengan aksen orang Iran.
Aftergood mengatakan bahwa ia terkejut tentang ketidakpastian mengenai asal-muasal pesan itu, yang disiarkan dalam kanal komunikasi publik dan digabungkan ke dalam video Pentagon.
Seseorang mungkin berpikir bahwa mereka akan mampu menunjukkan dengan tepat, tetapi tampaknya tidak,” kata Aftergood, yang mengoperasikan Proyek FAS tentang Kerahasiaan Pemerintah. “Ini juga mengejutkan bahwa Presiden Bush diizinkan untuk terlibat sejauh itu mengenai isu ini, meskipun ketidakpastian-ketidakpastian penting belum tersingkap.”
Yang lain juga mempertanyakan ranjau yang diduga dijatuhkan dari perahu-perahu Iran.
“Perihal ‘kotak-kotak putih’ yang dijatuhkan ke dalam air tampaknya juga hampir sama meragukan,” tulis Glenn Greenwald. “Di dalam video versi militer AS maupun video versi pemerintah Iran tidak ada peristiwa seperti itu, sama sekali tidak pula terdapat rujukan mengenai hal itu di dalam rekaman audio.”
Aftergood mengatakan informasi itu harusnya terlebih dahulu secara penuh diselidiki sebelum Gedung Putih mulai memperingatkan Iran tentang “konsekuensi-konsekuensi serius” dari pamer kekuatan di masa depan.
“Apa yang anda dengar adalah anak kecil di taman sekolah, bukan seorang pemimpin bangsa yang tenang,” katanya.
Aftergood mencatat bahwa Amerika kurang diperlengkapi dengan baik untuk menghindari peristiwa-peristiwa internasional selama Perang Dingin.
Kredibilitas pemerintahan ini mengalami suatu pukulan karena cara bagaimana peristiwa ini ditangani,” Aftergood berkata, tetapi konfrontasi itu bisa memberikan peluang bagi Bush untuk belajar dari kekeliruan-kekeliruannya.
sumber: raw story