Sebuah video yang dirilis Iran dan diambil pada Minggu pagi, 6 Januari, di Selat Hormuz, dengan jelas membuktikan ketidakbenaran publisitas yang luar biasa dari Pentagon, yang menggambarkan rutinitas operasi patroli Angkatan Laut (AL) Iran sebagai salah satu tindakan agresi yang tidak berdasar terhadap Amerika Serikat (AS).
Pemilihan waktu dari apa yang dinamakan insiden ‘provokasi’ di Teluk Persia ini tepat sebelum perjalanan Bush ke kawasan itu adalah juga sangat menyenangkan ketika ia terus mengingatkan dunia dan semua negara klien Arab-nya, selama konferensi pers di Israel kemarin, bahwa mereka harus takut terhadap “ancaman kepada perdamaian dunia” ini dan bersiap-siap menghadapi Iran bersama AS dan Israel.
Sebagian orang secara benar membandingkan ‘insiden’ di atas dengan ‘insiden’ lain yang sama mengerikannya di Teluk Tonkin pada 2 Agustus 1964 ketika dusta pemerintah AS yang lain memicu peperangan yang berujung pada tewasnya 50,000 tentara Amerika dan berjuta-juta warga Vietnam.
Tetapi beberapa kesalahan dan miskalkulasi yang dahsyat sungguh telah menghancurkan ramuan dusta terakhir ini. Pertama-tama, ini bukanlah tahun 1964 dan berkat internet, orang-orang tidak lagi harus bergantung kepada versi radio, televisi, dan surat kabar tentang kejadian itu, yang seringkali melaporkan klaim-klaim resmi seperti itu bagaikan kebenaran-kebenaran yang absolut.
Kedua, orang-orang Iran tidak seperti rekan-rekan mereka di Amerika sangat mengingat dan telah banyak mempelajari sejarah mereka dengan Amerika Serikat, terutama dalam kaitan dengan kudeta CIA pada 1953 yang mengakhiri cikal-bakal pemerintah demokratis mereka.
Video-audio gado-gado amatir yang dirilis Departemen Pertahanan Amerika untuk mendukung klaim-klaim AS justru kini menimbulkan lebih banyak pertanyaan dan keraguan serta menunjukkan niat bermusuhan AS dibandingkan dengan penggambaran mereka sebagai korban kejahatan Iran. Menurut sebuah laporan the New York Times, pejabat-pejabat Pentagon yang tak ingin nama mereka disebutkan menyatakan bahwa suara mengancam yang terdengar di dalam klip audio yang direkam secara terpisah dari gambar-gambar video dan digabungkan kemudian oleh AL AS, “tidak dapat dilacak kepada militer Iran.”
Bahwa suara itu diucapkan dalam satu aksen yang tidak familiar adalah harga mati bagi banyak orang Iran, termasuk saya, bahwa video itu adalah dusta. Sebaliknya, video versi Iran muncul lebih realistis dengan audio dan video yang sangat sinkron dalam apa yang muncul sebagai telah diambil melalui sebuah camcorder yang digunakan kebanyakan kita. AL Iran berbicara dalam aksen yang sangat biasa sementara terus melakukan tugas patroli mereka dalam mengidentifikasikan kapal-kapal yang berlayar dekat wilayah perairan Iran.
Berikut ini adalah teks percakapan yang terjadi di antara kedua anggota AL Iran yang sedang berpatroli di atas perahu yang diterjemahkan dari bahasa Persia:
0:07 #1: "Announce its position"
0:30 (Patrolman #2 calls the other by name with a reference to need for safety procedures)
0:45 #1: "Slowly get a little closer… can't make out the ship number"
0:50 #2: "Did you get it?"
0:51 #1: "Yeah, it is not clear"
0:56 #1: "Wait just a moment"
0:57 #2: "It is better now"
1:16 #1: "Is it 73?" (Boat proceeds to pull a little closer)
1:32 #1: "I hear something being announced from its loudspeakers, what is it saying?"
1:50 #1: "I think they're talking to us"
2:35 #2: "Channel?" (Getting ready to establish radio communication)
2:36 #1: "16"
2:37 #2: "What was the ship number?"
2:38 #1: "73"
2:40 (Then patrolman #2 starts the radio communication in English)
Apakah U.S. Coast Guard akan melakukan hal yang sama apabila sebuah kapal perang Rusia atau Cina berlayar masuk ke Teluk Meksiko, hanya beberapa mil dari garis pantai Florida?
Pada akhir dari video berdurasi lima menit itu, salah satu petugas patroli Iran terdengar menyebutkan posisi kapal tersebut, “26 and 30 minutes north and 0 and 56 minutes east” dan kapal Amerika itu pun terlihat berlayar menuju Barat tanpa adanya insiden apa pun.
Selamat datang di Teluk Persia.
Sumber: CASMII