Ide Bisnis | Bisnis Aksesoris Kupu-kupu Palsu

Kecantikan kupu-kupu banyak memberikan inspirasi. Tak hanya kupu-kupu hidup yang kepompongnya bernilai mahal, bisnis kupu-kupu palsu pun tak kalah serunya dalam menjaring laba.

Di Kota Malang tepatnya dikawasan Tepus Kaki, banyak ditemukan perajin pembuat miniatur hiasan kupu-kupu yang banyak memanfaatkan sampah bola bulu tangkis (shuttlecock).

Adalah Titik Murtini salah seorang perajin pembuat kupu-kupu buatan (bros dan asesoris), memulai usaha kerajianan kupu-kupu buatan sejak tahun 2004 lalu. Ia terbilang cukup berhasil mengembangkan bisnis ini hingga produk kupu-kupu buatannya mampu menembus pasar ekspor.

Ide kreatif ini tidak hanya menghasilkan kepuasan batin sendiri bagi sang kreatornya, namun bisa juga mendatangkan rupiah yang menjanjikan.

Awalnya tidak ada yang menyangka sampah shuttlecock yang dibuang sia-sia justru bisa diolah menjadi produk-produk yang indah dan memiliki nilai tambah yang tinggi bahkan berdaya saing ekspor di pasar internasional.

Hingga kini setidaknya produk kupu-kupunya sudah melanglang buana ke seantero dunia, mulai dari pasar Eropa, Amerika, Asia. Misalnya saja untuk pasar Amerika produk kupu-kupunya cukup laris di Kolombia, Meksiko, untuk Asia cukup diminati di Thailand, Malaysia. Harga yang dijual pun cukup kompetitif dan terbilang murah misalnya untuk pasar Eropa ia menjual untuk satu kupu-kupu buatannya hanya 1 euro.

"Produk saya ini sudah keliling dunia," kata Lilik kepada detikFinance akhir pekan lalu.

Pasar ekspor adalah awal produksnya dikenal. Ketika itu beberapa rekannya yang ke luar negeri membawa contoh produk kupu-kupunya. Alhasil, respons pasar cukup mencengangkan, semua produknya ludes terjual.

Mulai dari situlah ia mulai percaya diri untuk ekspansi ke pasar-pasar lainnya seperti Amerika di Meksiko dan Kolombia. Tak tanggung-tanggung, Lilik bukan hanya mendapat keuntungan menjual kupu-kupu, namun status mendapat menantu kebangsaan Meksiko pun diraihnya.

Mantan karyawan disain interior ini, terus mengembangkan usahanya dengan membuat terobosan-terobosan baru, misalnya mencari bahan baku alternatif dan mengembangkan bentuk-bentuk miniatur hiasan di luar kupu-kupu. Hasilnya, sangat luar biasa, para pembeli semakin tertarik dengan produknya.

"Saya juga kembangkan diluar suttlecock, dari daun juga, stocking, kain perca. Selain kupu-kupu, semua serangga dan binatang saya buat, capung, burung ,kelelawar dan lain-lain," jelasnya.

Bicara soal hitungan-hitungan modal, terjun ke bisnis ini sangat menjanjikan, selain modal yang kecil dengan hasil menjanjikan, juga produk-produknya cukup tahan lama. Lilik menjelaskan, dari modal satu karung limbah suttlecock yang harga satu karungnya hanya Rp 50.000 bisa ia sulap menjadi 3000 buah kupu-kupu buatan dengan berbagai ukuran.

Harga satu buah kupu-kupu buatannya dihargai Rp 750-Rp 1.000 per buah. Jika dikali 3000 maka setidaknya uang Rp 2,5 juta sudah ditangan dengan dipotong biaya pewarnaan dan komponen lainnya.

Meskipun untuk jenis ukuran tertentu dan untuk keperluan khusus seperti souvenir perkawinan, ia pasang harga lebih tinggi dengan rentang harga Rp 2.500 sampai Rp 15.000 untuk ukuran besar.

"Setiap bulannya saya mampu produksi 30.000 sampai 50.000, saya dibantu 20 karyawan saya. Kalau kelebihan order saya beli dari trader atau perajin lain," ucapnya.

Meskipun masuk dalam katagori industri rumahan, omset yang ia raup dari kerajinan bros dan asesoris kupu-kupu cukup besar, setidaknya setiap bulan minimal ia bisa mengantongi omset mencapai Rp 50 juta.

"Tantangan sekarang ini, karena di Malang sudah banyak, sehingga banyak perajin yang menjatuhkan harga," keluhnya.

Lilik mengakui meskipun saat ini terjadi krisis, permintaan produknya tidak menyurut, dari total produksinya hampir 35% ia ekspor ke pasar internasional sedangkan 65% ia lempar ke pasar dalam negeri. Dengan jujur ia mengatakan pasar dalam negeri belum tergarap semuanya khususnya di luar Pulau Jawa.

"Pasar di luar Jawa masih sangat potensial, ini sebenarnya peluang," katanya.

Ryo handicrafts
(Lilik Murtini)
Jl. Tepus Kaki 27 Malang 65141 Jawa Timur


Sumber : detik.com
◄ Newer Post Older Post ►