Kaliori-Akibat seringnya turun hujan, puluhan hektar lahan tambak di wilayah kabupaten Rembang tidak bisa berproduksi dan dibiarkan mangkrak oleh pemiliknya. Demikian dikatakan Suwarno salah satu petani garam warga dusun Dresen desa Purworejo kecamatan Kaliori.
Menurut keterangan Suwarno, hingga beberapa bulan ini Ia terpaksa tidak bisa  memproduksi garam, karena pembuatan garam  terkendala  sinar matahari. Diperkirakan  kondisi ini kembali normal pada  bulan kelima, karena sudah memasuki  musim kemarau.
Sambil menunggu datangnya musim kemarau, kondisi tambak yang mangkrak selama ini sebagian dimanfaatkan petani dialihkan untuk menggarap tambak bandeng. Namun pengalihan fungsi lahan tambak Bandeng belum membuahkan hasil yang maksimal, dan dialihkan fungsi tambaknya dengan ditanami padi. Ia optimis panen padinya bisa menguntungkan, apalagi harga gabah tahun ini menunjukkan peningkatan . 
            
Suwarno menambahkan,  Seiring datangnya musim hujan, diakuinya harga garam semakin mahal, karena produksi garam di Rembang tidak ada. Bahkan garam didatangkan dari luar kota karena meningkatnya permintaan.