Aji Darmawan, Ogah Pensiun Memilih Berbisnis |
Rabu, 26 Januari 2011 13:45 |
Berusia 60 tahun tak lantas membuat Aji Darmawan pemilik Saung Sunda memilih untuk pensiun. Meski usianya senja, Aji justru giat-giatnya berbisnis kuliner. Aneka masakan Sunda yang menjadi masakan favoritnya menjadi inspirasi untuk merintis usaha di Jalan Depok, Semarang, Jawa Tengah, sekitar empat tahun lalu. ”Berbisnis itu menyehatkan. Kalau saya pensiun tidak ada aktivitas sama sekali bisa-bisa malah sakit,” ungkapnya. Pria yang memiliki dua cucu ini, awalnya menyukai masakan Sunda. Bersama menantunya yang asli Jawa Barat, Aji mencoba membuka usaha restoran makanan khas Sunda. Menu khas Sunda seperti ayam goreng gepuk, ikan bakar, iga bakar, nasi oncom, ayam goreng lombok ijo, tutug oncom, dan karedok menjadi masakan andalannya. Menurut Aji, masakan Sunda adalah salah satu masakan menyehatkan, dan sesuai dengan cita rasa masyarakat Indonesia. “Membuka resto merupakan impian saya sejak dulu. Tadinya saya cukup bingung resto macam apa yang mesti saya buat. Dengan patokan agar semua orang suka, maka pilihan jatuh pada resto khas Sunda ini,” ujarnya. Dalam mengelola restoran tersebut, pria kelahiran Semarang 23 September 1950 ini dibantu oleh menantunya. Aji sendiri turun langsung untuk mengontrol manajemen restoran. Menurut pria yang hobi olahraga ini, aneka masakan yang disajikan di restonya hampir semuanya spesial, baik dari menu masakan ikan, jerohan, lalapan sampai sambalnya. Demikian juga minuman yang ditawarkan dengan harga tidak memberatkan kantong kita. Pria yang juga pebisnis di bidang tekstil ini mengaku, semua usahanya dia jalankan dengan penuh ketekunan. Aji lebih mengutamakan kualitas dan pelayanan dari masakan Saung Sunda miliknya itu. Ia tak memerlukan teori muluk-muluk dalam menjalankan bisnis. ”Terpenting masakan enak, pembeli menjadi senang, dan puas. Itu saja,” katanya. Menjalankan bisnis kuliner bukan pertama kali dilakukan Aji. Bersamaan dengan bisnis Saung Sunda ini, Aji juga menekuni usaha di bidang perdagangan. Hampir semua usaha dia jalankan seperti tekstil, bahan bangunan, dan masih banyak lagi. Berbuah hasil, usaha milik Aji kini semakin berkembang. Restoran Saung Sunda miliknya kini memiliki dua cabang di Semarang, yakni di Jalan Depok, dan Gelora Foodcourt Ruko Mataram Plaza. ”Prospek restoran Sunda di Semarang cukup bagus. Tak sedikit mereka yang menyukai masakan ini. Ke depannya, saya akan membuka cabang lagi di Semarang. Mengenai lokasi masih akan kami cari yang letaknya cukup strategis,” terangnya. (*/SM) |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/6244-aji-darmawan-ogah-pensiun-memilih-berbisnis.html