INDRAMAYU - Massa yang tergabung dalam ALAMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) Indramayu, Rabu (26/1) berunjuk rasa dan menggelar teatrikal di depan Mapolres Indramayu.
Massa menuntut 3 hal, yaitu mendesak Polres Indramayu mengusut kasus percobaan pembunuhan yang menimpa aktivis Oushj Dialambaqa secara profesional. Selanjutnya, menyarankan polisi agar tidak terperangkap kedalam kesimpulan bahwa motif percobaan pembunuhan aktivis itu adalah masalah keluarga atau kriminal biasa.
Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak Polres Indramayu membuat kesepakatan bersama, sehingga menimbulkan rasa aman dan kesalamatan bagi aktivis yang getol mengkritisi kebijakan keliru dan bernuansa korupsi.
Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Andry Kurniawan, S.Ik disela-sela hiruk-pikuk pengunjuk rasa menegaskan, kasus penganiayaan yang menimpa Oushj Dialambaqa tetap jadi perhatian. Namun motif tindakannya belum bisa disimpulkan karena pelakunya belum tertangkap.
Andry Kurniawan mengemukakan, berdasarkan fakta yang ada, Oushj Dialambaqa didatangi beberapa orang pelaku di rumahnya dan mengalami tindakan kekerasan.
Menurut Andry, dalam pengungkapan kasus itu, polisi bertindak profesional dan pihaknya tidak mau berandai-andai, apalagi mengkaitkan kejadian itu dengan masalah politis sebelum pelakunya tertangkap. (poskota)
Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Andry Kurniawan, S.Ik disela-sela hiruk-pikuk pengunjuk rasa menegaskan, kasus penganiayaan yang menimpa Oushj Dialambaqa tetap jadi perhatian. Namun motif tindakannya belum bisa disimpulkan karena pelakunya belum tertangkap.
Andry Kurniawan mengemukakan, berdasarkan fakta yang ada, Oushj Dialambaqa didatangi beberapa orang pelaku di rumahnya dan mengalami tindakan kekerasan.
Menurut Andry, dalam pengungkapan kasus itu, polisi bertindak profesional dan pihaknya tidak mau berandai-andai, apalagi mengkaitkan kejadian itu dengan masalah politis sebelum pelakunya tertangkap. (poskota)