Rokok merupakan produk adiktif yang berbahaya karena di dalam satu batang rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 di antaranya mengandung zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain: tar, karbon monoksida, sianida, arsen, mormalin, nitrosamine dll. Efek merokok terhadap kesehatan itu sendiri sudah sangat membahayakan, yang diakibatkan kandungan berbagai bentuk bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut kedalam tubuh. Penyakit-penyakit yang di ketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain: kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit pneumonia, jantung koroner, gangguan pada reproduksi dll.
Hasil survei dari Deputi Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan menyebutkan, di usia tujuh tahun 13,62 persen anak-anak Indonesia sudah merokok. Dengan jumlah perokok aktif, berdasarkan hasil survei Departemen Kesehatan, ada sekitar 141,44 juta jiwa, artinya terdapat sekitar 1,92 juta anak usia tujuh hingga 18 tahun yang menjadi perokok. Kategori anak yang digunakan Kementerian PP adalah anak atau remaja berusia kurang dari 18 tahun. Survei juga menemukan, 20,84 persen perokok pada usia 7-12 tahun adalah laki-laki dan 4,17 persen adalah anak perempuan. Pada usia 13-15 tahun, 12,5 persen adalah laki-laki dan 8,33 persen adalah perempuan. Sementara, pada usia 16-18 tahun, 47,92 persen adalah laki-laki dan 6,25 persen perempuan. Untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia, salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah penyebaran pesan melalui saluran komunikasi massa, dalam hal ini Iklan Layanan Masyarakat di televisi. Kegiatan ini harus dilakukan karena untuk mengimbangi penayangan iklan rokok yang semakin massiv, dengan melakukan penayangan iklan rokok di waktu yang efektif, diharapkan kepada semua lapisan masyarakat dapat melihat, terutama para anak muda.
Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, di tambah dengan adanya anggapan atau persepsi yang di bentuk oleh sebuah iklan rokok sehingga memperlihatkan seakan-akan orang merokok adalah orang yang sukses dan tangguh yang dapat melalui segala macam rintangan. Pada ramaja masalah kesehatan dalam waktu jangka pendek termasuk penyakit yang timbul akibat menghisap rokok adalah kecanduan nikotin, gangguan pernafasan serta semakin meningkatnya resiko untuk penggunaan bahan berahaya lain tidak terkecuali obat-obatan terlarang. Sedangkan dalam masalah waktu jangka panjang adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.
Beberapa gangguan kesehatan yang bisa timbul karena menghisap rokok diantaranya sebagai berikut:
- Merokok mengurangi atau menghambat pertumbuhan paru-paru.
- Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih rendah di banding dengan mereka yang bukan perokok.
- Penyakit kanker paru-paru akan lebih mudah muncul apabila di usia dini sudah merokok. Untuk penyakit lain kerena merokok maka resiko yang di terima juga akan semakin bertambah apabila terus menerus menghisap rokok.
- Performa dan daya tahan tubuh akan mudah menurun tidak terkecuali bagi remaja yang rajin berolahraga.
- Rata-rata perokok yang menghisap rokok setiap satu bungkusnya maka akan berkurang pula masa hidupnya kurang lebih tujuh tahun di banding orang yang tidak merokok.
- Remaja yang menjadi perokok aktif kemungkinan 3x lebih banyak mengkonsumsi alkohol di banding remaja yang perokok pasif, 8x lebih banyak untuk menghisap ganja serta 22x lebih banyak untuk menggunakan kokain.
Sumber: Dari berbagai sumber