Warga Indramayu Tewas Di Gunung Arjuno

INDRAMAYU - Seorang warga Indramayu, Jazat Hasan Bin Midin (52) tewas dalam perjalanan spiritual di Gunung Arjuno, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Warga Desa Hilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu tewas sejak Selasa (25/1) dan hingga Rabu (26/1) sore masih disemayamkan di rumah Supaat, juru kunci Gunung Arjuno.

Menurut keterangan Supaat, keluarganya dari Indramayu telah di hubungi dan saat ini masih dalam perjalanan. Jasad Hasan tidak dibawa ke rumah sakit atas permintaan keluarganya.

Kapolsek Purwodadi, AKP I Nengah Darsana menjelaskan, jazad Hasan juga tidak diotopsi atas permintaan keluarganya. Menurut Kapolsek Purwodadi, Hasan meninggal dalam perjalanan spiritual di Gunung Arjuno karena diketahui telah mengidap penyakit stroke dan hipertensi.

Kedatangan Hasan yang tetap nekat naik ke Gunung Arjuno juga berkaitan dengan perjalanan spiritualnya sebagai upaya untuk melakukan pengobatan atas dirinya yang telah lama mengidap berbagai penyakit.

Mbah Lasuwi (83) yang memandu perjalanan korban menjelaskan, Hasan sampai ke Dusun Tambakwatu, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi Minggu (23/1) sore. Setelah menginap semalam di Tambakwatu, Senin (24/1) pagi Hasan melakukan pendakian ke Gunung Arjuno dengan dipandu Mbah Lasuwi.

Pendakian dilakukan secara bertahap. Pendakian pertama Hasan berhenti dan bermalam di Rahtawu Tampuwono. Setelah menginap semalam di Rahtawu, Selasa (25/1) pagi usai sarapan pagi Hasan mengeluhkan kepalanya pusing-pusing.

Melihat kondisi Hasan yang kurang sehat, Mbah Lasuwi menyarankan agar tidak melanjutkan lagi perjalanan yang rencananya akan naik hingga ke Sepilar. Namun, Hasan tetap nekat melanjutkan pendakian, meski kondisi fisiknya kurang mendukung. Sehingga, sesampai di Alastengah atau sekitar 7 kilometer dari Dusun Tambakwatu Hasan jatuh, dan nyawanya tidak tertolong lagi.

Jasad Hasan kemudian dievakuasi warga dan di bawa turun ke Dusun Tambakwatu dan disemayamkan di rumah Supaat, seorang juru kunci Gunung Arjuno.

Keluarga Hasan yang dihubungi kemudian minta agar jasad korban tidak dibawa ke rumah sakit apalagi diotopsi, karena Hasan diketahui telah lama mengidap penyakit, stroke dan hipertensi.

Mbah Lasuwi yang kenal dengan korban saat berada di Indramayu menjelaskan, perjalanan spiritual ke Gunung Arjuno itu juga sebagai upaya untuk mencari kesembuhan atas penyakit yang diderita almarhum. (ant)

◄ Newer Post Older Post ►