Jenglot atau lebih populer dengan nama Bethara Karang telah lama dikenal sebagian masyarakat yang menggemari koleksi berbagai macam ajimat, pusaka, atau benda-benda keramat bernergi gaib. Bethara Karang (biasa disingkat; BK) wujudnya seperti mummy dengan ukuran panjang 5 cm, ada yang >10 cm. BK memiliki ciri khas, tubuhnya mirip tubuh manusia yang kurus kering seperti mummy, kukunya panjang bisa mencapai 2 cm lebih, panjang rambutnya biasanya melebihi panjang tubuhnya, matanya hitam tak mempunyai putih mata, tidak bisa berkedip alias selalu melotot. Wajah BK menyeramkan hampir mirip seperti topeng leak Bali tetapi berwarna hitam kelam. Sekitar tahun 1993 penemuan BK menghebohkan masyarakat hingga pernah di tes DNA oleh pakar medis UI, ternyata memiliki struktur kromosom yang mirip manusia. Pernah terjadi polemik tentang asal usul BK, di satu pihak dikatakan sebagai rekayasa belaka. Di lain pihak BK diyakini sebagai wujud manusia yang tengah mengalami hukuman Tuhan. Saya pun tak pernah ingin dan penasaran untuk mengungkap apa atau siapa sejatinya BK itu, sebab bagi saya pribadi “benda” itu tak memiliki keistimewaan apapun. Sebaliknya lebih banyak saya mendengar cerita buruk dari kisah BK yang dialami para pemiliknya atau pada saat benda tersebut dipamerkan di mal-mal. Misalnya, seorang pengunjung menatap mata BK kemudian tiba-tiba kesurupan. Rambut dan kuku BK atau Jenglot juga dapat tumbuh semakin panjang. Sehingga sejak itu setiap kali BK dihadirkan dalam ruang pameran pada khalayak matanya selalu ditutup isolasi warna hitam. BK juga harus diberi makan berupa darah golongan O dicampur minyak wangi, jenglot mampu menghabiskan 50 ml per 3-8 jam. Maka bagi pemilik BK, pada saat-saat tertentu harus membeli darah golongan O di PMI dan dicampur minyak wangi jenis tertentu lalu diberikannya kepada BK melalui saluran infuse yang ditempelkan ke dalam mulut BK. Entah benar atau tidak, ada lagi cerita bahwa BK ini dapat mendatangkan (mengganti) uang dalam jumlah hingga 2-4 milyar rupiah apabila “disempurnakan” oleh seorang Kyai di Ponpes Gontor di daerah Ponorogo. Maka jenis benda pusaka ini sering menjadi buruan orang-orang yang mempercayainya. Selain katanya karena khasiat atau keampuhannya yang dahsyat. Semua cerita itu menjadikan BK memiliki nilai ekslusif dan berharga mahal hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah.