Rembang-Berawal dari hoby memancing yang dimiliki Suryanto, warga Kelurahan Leteh Kabupaten Rembang, limbah kulit tiram dan kerang yang banyak berserakan bahkan sebagian telah menghuni bak sampah, berubah wajah menjadi kerajinan tangan bernilai estetika dan seni tinggi. Karyanya berupa guci, vas bunga, tempat lampu, kuda terbang dan karya terbesar kapal dampo awang, banyak diburu kolektor kerajinan tangan berbahan kerang. Dengan harga ratusan hingga jutaan rupiah.
Ide memanfaatkan limbah kulit tiram dan kerang berawal dari kebiasaan Suryanto setiap hari Minggu meluangkan waktu dengan memancing di perairan pesisir Rembang. Saat menyaksikan limbah kulit tiram dan kerang yang berserakan, muncul ide mengumpulkan dan mengolahnya.
Dengan jiwa seni Suryanto yang juga Kepala Sekolah SDN Kunir Kecamatan Sulang itu lantas mendesain dan memadukan potongan kulit tiram dan kerang untuk dibuat berbagai karya seni
Daya kreatifitas terus tumbuh dan mulai membuat berbagai karya seni antara laian vas bunga, guci, patung dewa ruci, tempat lampu dan puncaknya membuat kapal dampo awang yang identik dengan sejarah kabupaten Rembang. Bahkan karyanya diajarkan ke murid-muridnya di sekolahnya menuai prestasi. Salah satu siswanya menjadi juara nasional yang diadakan Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2008, berkat karya kapal dampo awang berbahan limbah kulit tiran dan kerang itu.
Suryanto di tahun 2009 menggandeng Slamet, guru seni SDN Pulo Kecamatan Rembang