Sejak tahun 1998, Yadi memang sudah berkecimpung dalam usaha budidaya ikan hias. Ia lebih memilih budidaya ikan hias karena biaya operasionalnya yang lebih ringan dari pada budidaya ikan konsumsi. Pada tahun 1998, ia membudidayakan ikan hias jenis Beta atau lebih dikenal dengan ikan cupang. Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai menambah koleksi ikan hiasnya dengan memelihara ikan guppy selain ikan beta. Pada tahun 2006, ia pun mulai mencoba membudidayakan ikan mas koki. Awalnya ia belajar membudidayakan ikan mas koki dari rekan-rekannya yang biasa mengadakan kontes ikan mas koki di wilayah Yogyakarta. Dari situ, ia mendapat banyak pengetahuan tentang ikan mas koki, ditambah pengalamannya memperlakukan beberapa jenis ikan hias, ia pun berani mencoba membudidayakan ikan mas koki yang menurut banyak orang sulit untuk dibudidayakan.
Berkat ketekunan dan kesabarannya, ia pun bisa membudidayakan ikan mas koki tersebut, bahkan ikan mas koki yang ia miliki pertama kali masih hidup hingga sekarang. Langkah yang ia lakukan selanjutnya adalah memasarkan ikan mas koki hasil budidayanya. Awalnya ia menawarkan ke pedagang-pedagang ikan hias, dan diakuinya itu sebagai satu perjuangan yang biasa ketika memulai usaha. Hingga akhirnya saat ini ia justru kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar. Selain lahan untuk budidaya yang masih kurang, pembudidaya ikan mas koki di Yogyakarta juga masih sangat jarang, tak ayal banyak pesanan yang terpaksa ditunda, dan beberapa pelanggan setianya biasanya pun bersabar untuk mendapatkan ikan mas koki milik bapak satu putra ini.
Kini, di rumahnya yang sederhana, Yadi biasa menerima orderan ikan mas koki untuk para pedagang ikan dengan kisaran order 500-1.000 ekor. Selain itu, ia juga memiliki pelanggan dari kalangan penggemar ikan mas koki ini. Untuk kalangan penggemar, biasanya Yadi menjual ikan mas koki miliknya yang berkualitas Great A atau kualitas terbaik dengan rata-rata harga 100 ribu rupiah per ekor. Untuk ikan mas koki dengan kualifikasi Great A ini biasanya memang digunakan untuk kontes, bahkan ia pernah menjual ikan mas kokinya yang menang kontes dengan harga 1 juta rupiah. Karena terkendala modal untuk mengembangkan usahanya, saat ini Yadi mengaku baru bisa mendapatkan omset rata-rata 2 juta rupiah per bulan, dengan keuntungan bersih sekitar 1,5 juta rupiah. Perawatan yang tidak terlalu rumit, tingkat reproduksi yang tinggi, dan biaya operasional yang rendah inilah yang menjadi alasan utama Yadi untuk focus mengembangkan usaha ikan mas koki miliknya, meskipun ia masih membudidayakan ikan hias jenis yang lain, namun diakui bahwa ikan mas koki ini lebih menjanjikan. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda.
Sumber : informasi-budidaya.blogspot.com/search/label