Gelombang tinggi kembali melanda Laut Jawa. Para nelayan dengan kapal berbobot mati 30 ton ke bawah memilih tak melaut karena tak mampu menembus ketinggian ombak yang mencapai 4 meter.
Ketua Serikat Nelayan Indonesia Indramayu-Cirebon Kajidin, Selasa (4/1/2011), mengatakan, cuaca buruk ini sudah dikeluhkan sejak awal Desember lalu. Sepekan terakhir nelayan dengan kapal ukuran 30 ton sama sekali tak bisa melaut. Adapun nelayan dengan perahu sederhana sudah sebulan ini terpaksa menganggur di rumah.
Kalaupun nekat melaut, menurut Kajidin, arus yang kencang akan memutar arah jala dan merusaknya. Hal itu membuat nelayan kian rugi, karena selain tak mendapatkan ikan, jala pun harus diperbaiki.
Akibat cuaca buruk, hampir semua muara sungai dari kampung nelayan di Eretan, Kabupaten Indramayu, hingga Gebang di Kabupaten Cirebon penuh dengan kapal nelayan. Sebagian nelayan kini hanya mengandalkan hasil mengasinkan ikan atau merajut jala. (kompas)
Ketua Serikat Nelayan Indonesia Indramayu-Cirebon Kajidin, Selasa (4/1/2011), mengatakan, cuaca buruk ini sudah dikeluhkan sejak awal Desember lalu. Sepekan terakhir nelayan dengan kapal ukuran 30 ton sama sekali tak bisa melaut. Adapun nelayan dengan perahu sederhana sudah sebulan ini terpaksa menganggur di rumah.
Kalaupun nekat melaut, menurut Kajidin, arus yang kencang akan memutar arah jala dan merusaknya. Hal itu membuat nelayan kian rugi, karena selain tak mendapatkan ikan, jala pun harus diperbaiki.
Akibat cuaca buruk, hampir semua muara sungai dari kampung nelayan di Eretan, Kabupaten Indramayu, hingga Gebang di Kabupaten Cirebon penuh dengan kapal nelayan. Sebagian nelayan kini hanya mengandalkan hasil mengasinkan ikan atau merajut jala. (kompas)