Kamis, 13 Januari 2011 15:16 |
Perjalanan menjadi entrepreneur tidak hanya mengenai sebuah pencapaian ekonomi atau sosial, tetapi lebih luas dari itu. Entrepreneurship bagi sebagian orang lebih cenderung pada panggilan jiwa. Panggilan jiwa tersebut menjadi dasar yang sangat kokoh untuk menjalani dunia bisnis yang persaingannya sangat ketat. Panggilan ini sering disebut sebagai true passion atau gairah sejati seseorang. Ibarat sebuah pohon, entrepreneur yang memiliki gairah sejati memiliki akar yang menghunjam dalam ke tanah, membuatnya tahan terhadap hembusan angin kencang. Dan bagaikan sebuah mobil, gairah menjadi sebuah kemudi yang menentukan arah kita untuk mencapai tujuan. Sebagai seorang entrepreneur, untuk mencapai kesuksesan pertama kita harus mengenali gairah sejati kita masing-masing. Namun, salah satu hal terpenting untuk sebagian besar orang ialah kembali membahas pertanyaan dasar seperti: * Mengapa saya di sini? * Apakah alasan saya untuk hidup dan berada di sini? * Apa sumbangsih penting yang akan saya berikan? Saat seseorang buta tentang apa yang harus dilakukan dalam kehidupan, hal terbaik yang ia bisa lakukan ialah tidak melakukan apapun. Selama saat-saat yang sulit seperti ini, seorang justru tidak seharusnya membuat keputusan yang akan memberikan dampak besar pada kehidupannya. Carilah pengetahuan tentang diri Anda terlebih dahulu. Tekanan-tekanan kehidupan cenderung menyebabkan orang menjalani kehidupan tanpa semangat, yang akhirnya menggiring kepada kepecundangan. Kehidupan yang biasa-biasa saja sudah terasa lebih dari cukup, seperti seorang anak sekolah yang sudah puas dengan nilai-nilainya yang sedang/ rata-rata dan masuk sekolah hanya agar lulus secepatnya. Atau tim basket yang puas dengan prestasi mereka sepanjang mereka tidak terdegradasi. Hal-hal seperti inilah yang menjadi musuh yang harus ditaklukkan sebelum mensabotase kehidupan kita. Berikut ini ialah 3 poin kunci yang dikemukakan oleh Genevia Gee Fulbright mengenai bagaimana kita menemukan gairah sejati tersebut sementara pada saat yang sama juga bersikap jujur pada diri sendiri dan setia pada tujuan kita: * Diam dan tatap cermin Agar dapat menemukan gairah sejati kita, kita harus bercermin dan memperhatikan diri tak hanya secara fisik tetapi lebih mendalam. Batin kita. Saat kita benar-benar memperhatikan diri kita, kemampuan dan bakat kita, kita akan lebih mudah untuk mendapatkan pandangan yang lebih sesuai tentang gairah dalam hidup. Adakah sesuatu yang akan kita lakukan jika kita memiliki waktu luang? Hal apa yang sering kita lakukan tanpa banyak berpikir? Apakah itu menulis? Jika iya, maka kemungkinan besar kita adalah penulis. Apakah itu bisnis? Maka kemungkinan besar kita adalah pebisnis. Jadi mulailah hari dengan bercermin dan bertanya pada diri sendiri apakah dan siapakah diri saya ini. * Nikmati yang sudah dimiliki Hal apakah tentang sifat manusia yang menyebabkan kita selalu mengabaikan hal-hal yang sudah kita miliki? Pebisnis cenderung bisa melihat siapa saja yang berbakat dalam potensi berpromosi tetapi sangat jarang menemukan bakat di depannya sendiri. Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari rumput kita. Kenali kelebihan dalam diri dan sekitar kita dan gunakan sebaik-baiknya daripada terus menerus memandang dan memburu tanpa henti hal yang tidak kita miliki. Masyarakat kita harus diakui telah membentuk dan mengkondisikan kita sebagai pengikut, bukan pemimpin. Itulah mengapa banyak kita temui orang-orang yang sebenarnya hebat dan mampu tetapi belum mampu menunjukkan prestasi mereka secara maksimal. Maka dari itu, terimalah diri kita apa adanya, gunakan kelebihan kita dengan optimal. * Kejarlah gairah Salah satu unsur yang hilang di kehidupan modern ialah gairah hidup. Banyak orang hanya menghabiskan waktu bercanda, menjalani kehidupan tanpa tekad dan gairah dalam benak mereka. Inilah waktunya bagi orang untuk mulai bangkit dan menunjukkan keunikan mereka sendiri dan berhenti berkata ‘tidak’ pada tantangan yang diberikan. Sebagai entrepreneur, kita harus mengejar gairah sejati kita karena hanya itulah jalan menuju keberhasilan dan kepuasan hakiki. Jadi,siapkah Anda mengejar gairah sejati Anda? |
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/5995-3-kunci-temukan-gairah-entrepreneurship-sejati.html