Warna bunga menyimbolkan energi Yin atau Yang. Posisi tanaman dan padu-padan warna yang selaras di taman, akan mendatangkan keberuntungan dan kedamaian bagi penghuni rumah.
Seperti diketahui, feng (angin) shui (air) merupakan ekspresi kekuatan unsur-unsur yang mengalir dari lingkungan alam (kosmis). Namun kekuatan kosmis (Qi) tak hanya aliran energi kasat mata dari angin dan air saja, tetapi juga energi dari Bumi. Dengan kata lain feng shui adalah seni hidup di dalam harmoni dengan alam, agar memperoleh manfaat dari kekuatan kosmis untuk menciptakan kedamaian, dan kesejahteraan.
Menerapkan prinsip feng shui saat merancang, membangun dan menata sebuah rumah, sudah banyak dilakukan orang. Tapi memakai prinsip sama dalam mencocokan letak tanaman dan warna bunga di taman mungkin baru sedikit yang tahu.
Untuk mendapatkan aliran energi yang menguntungkan di dalam taman, unsur Yin dan Yang harus seimbang. Nah, warna bunga atau daun, ornamen, dalam taman dapat membantu menstimulir aliran energi alam dan meningkatkan terciptanya keselarasan.
Keseimbangan Yin - Yang
Energi Yang (aktif maskulin/positif) disimbolkan matahari dan warna-warna terang semisal merah, oranye, dan kuning. Energi Yin (pasif feminin/negatif) disimbolkan bulan dan warna-warna lembut semisal ungu, biru, serta hijau. Taman depan (area publik) menyimbolkan energi Yang. Sementara taman belakang (area privat), simbol energi Yin.
Nah, warna-warna bunga seperti apa yang sebaiknya dipilih? Karena taman depan mewakili energi Yang, sebaiknya ditanami bunga warna mencolok dan cerah semisal oranye, merah, dan kuning. Warna-warna itu dapat menyerap energi positif ke dalam rumah. Terlebih bunga-bunga seperti ini butuh panas. Cocok ditanam di depan yang banyak terkena sinar matahari.
Lantas, apa yang cocok di taman belakang? Untuk menciptakan kedamaian di taman belakang sebagai tempat relaksasi atau kontemplasi, pilihlan bunga warna Yin seperti biru, ungu yang menyejukkan, atau tanaman berdaun silver atau abu-abu. Jagalah agar varian warna bunga tetap simpel. Kalau ragam warnanya terlalu banyak, justru akan mengganggu keseimbangan aliran energi.
Foto: Garden/Rohedi
Sumber: Garden