BUDIDAYA CABAI MERAH



Cabai merupakan tanaman perdu dari family terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memliki sekitar 90 genus dan sekitar 2.000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak, dan tumbuhan kerdil lainnya. Dari banyaknya spesies tersebut, hampir dapat dikatakan sebagian besar merupakan tumbuhan negeri tropis. Namun, secara ekonomis yang dapat atau sudah dimanfaatkan baru beberapa spesies saja. Di antaranya yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah kentang, tomat, dan tembakau.
Tanaman cabai sendiri diperkirakan ada sekitar 20 spesies yang sebagiab besarnya tumbuh di tempat asalnya, Amerika. Di antaranya yang sudah akrab dengan kehidupan manusia baru beberapa spesies saja, yaitu cabai besar, cabai kecil, C. baccatum, C. pubescens, C. Chinese. 

Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik yang berhubungan dengan kegiatan masak-memasak, maupun untuk keperluan lain seperti untuk bahan ramuan obat tradisional. Konon buah cabai dapat bermanfaat untuk membantu kerja pencernaan dalam tubuh manusia.

Untuk peluang bisnis cabai sendiri pasti menguntungkan. Kekurangan produksi itulah yang merupakan peluang pasar dalam negeri yang dapat digarap. Bila kekurangan ini dikonversikan ke areal tanam maka Indonesia masih memerlukan lahan tanam sekurang-kurangnya 60 ribu hektar seandainya hasil panen per hektar sebagaimana dicatat oleh Departemen Pertanian adalah sebesar 4,28 ton per hektar. Namun, bila memakai patokan angka produksi rata-rata dari Biro Pusat Statistik yang besarnya sekitar 2 ton per hektar maka Indonesia masih memerlukan lahan tanam sekurang-kurangnya 130 ribu hektar (data th. 2000)
Oleh karena itulah dapat dimaklumi kalau Indonesia masih mengimpor dalam bentuk segar maupun kering atau bubuk dan masih mengadakan pembibitan untuk perluasan penanamanya. Namun, ini pun berarti peluang pasar cabai dalam negeri masih terbuka lebar. Dengan kata lain, tanaman cabai masih memberikan harapan untuk dijadikan lading bisnis di sektor pertanian.
 
Telah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan cabai besar ialah cabai merah, cabai hijau, cabai dieng, dan paprika. Cabai merah sendiri terdiri dari cabai merah biasa, cabai keriting, cabai Taiwan. Cabai merah yang banyak ditanam petani antara lain cabai merah jawa dan cabai semarang. Cabai merah jawa ini merupakan jenis cabai lokal.
  

A.    Penentuan Lokasi Budi Daya Cabai Merah

Sebelum melangkah lebih maju, ada beberapa hal yang perlu diingat tentang lokasi pembudidayaan cabai merah ini.
  • Cabai merah umunya dapat ditanam didaerah rendah maupun pegunugan.
  • Penanaman cabai ini sebaiknya dilakukan pada akhir musim penghujan atau menjelang musim kemarau (sekitar Maret-April)
  • Umumnya cabai tidak tahan terhadap genangan air hujan atau air siraman. Genangan air dapat menyebabkan akar tanaman mudak busuk. Bahkan genangan air dapat membuat tanaman menderita layu daun, gugur bunga, atau gugur buah. Oleh karena itu, tanah perlu diolah agar mudah menyerap air sehingga air tidak mudah tergenang
  • Pembudidayaan cabai di lahan bertanah liat akan memberikan hasil yang kurang memuaskan disbanding dengan tanah lempung. Situasi tanah ini tidak boleh luput dari perhatian kita.
  
B.      Penentuan Jarak Tanaman Cabai Merah

Jarak tanaman cabai merah ditentukan berdasarkan jenisnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, jarak yang lebar akan lebih baik untuk kesehatan tanaman. Bila jarak terlalu sempit, situasi disekitar tanaman akan lembap. Nah, di situasi ini lah, akan datangnya jamur dan kutu yang akan mempengaruhi produksi buah tanaman cabai merah yang kita tanam.

Jarak tanaman cabai merah yang umunya digunakan petani adalah 50-60 cm untuk jarak antarlubang dan 60-70 cm untuk jarak antarbarisan. Jarak tanaman cabai merah tersebut ternyata membuat tanaman cabai banyak diserang penyakit keriting daun dan layu daun. Oleh karena itulah, jarak tanam cabai sebaiknya dibuat lebih lebar lagi, misalnya sekitar 100x100 cm

Sebernarnya lebar jarak antar tanaman berdampak positif untuk tanaman karena tidak berebut makanan, air, dan juga tidak saling menutupi untuk mendapatkan sinar matahari.
  

                                            100 cm 











C.    Penanaman Bibit Cabai Merah
Bibit cabai merah yang siap tanam merupakan bibit yang sudah berumur 1-1,5 bulan setelah penyemaian benih cabai merah. Bila pembenihan dilakukan sekitar bulan Januari-Februari maka pelaksanaan penanamannya akan jatuh pada bulan Maret-April.
Sebelum penanamanm keranjang atau kantong plastic tempat pembibitan harus dibuang terlebih dahulu. Setelah itu, tanah dan bibit cabai merah ditanam di lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Saat pembuangan keranjang atau polibag perlu dijaga agar akar tanamannya tidak rusak. Untuk itu perlakuan di dekat lubang tanam agar bibit cabai merah dapat langsung dimasukan ke dalam lubang tanam.
Bila penanaman dilakukan dengan cara monokultur dan jarak tanam 50-60 cm x 60-70 cm maka jumlah tanaman pada lahan 1 ha akan terdapat sekitar 25.000-30.000 tanaman. Tapi perlu diingat, akan lebih rawan terkena jamur dan kutu dan juga perolehan makanan masing-masing tanaman akan berpengaruh pada buahnya, jika semakin sempit jarak antar tanaman.
Setelah tanaman dimasukan ke dalam lubang tanam tanah bekas galiannya dimasukan meyusul  ke dalam lubang sambil diuruk hingga batas pangkal batang atau menutupi tanah bekas pembibitan. Selanjutnya bagian tanah di sekitar tanaman ditekan-tekan atau diinjak-injak yang arahnya ke bagian akar agar tanah menjadi sedikit lebih pada. Cara ini bertujuan agar tanaman tidak mudah goyang
Waktu penanaman sebailknya dilakukan pada sore hari . Setelah penanaman, penyiraman dapat langsung diberikan. Oleh karena tanaman baru saja ditanam maka kondisinya masih lemah. Untuk itu, pelindung tanaman sangat diperlukan agar tanaman tidak terkena sengatan sinar matahari secara langsung serta terhindar dari terpaan air hujan dan angin kencang. Pelindung atau naungan ini dapat dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan pelapah daun pisang kering, daun kelapa atau lainnya. Pelindung ini cukup ditopang dengan tiang bamboo kecil atau ranting kayu asalkan cukup kuat untuk menahan guyuran air hujan atau terpaan angin kencang. Agar kelembapan tanah dapat terjaga, di atas tanah sebaiknya diberikan kayu untuk penyanggah batang cabai agar kuat.
So, itu lah cara perawatan untuk cabai merah, sorry untuk cara pemupukan dan pemanenan nanti saya update lagi di postingan baru. .and selamat mencoba haha :D
Budidaya Cabai Merah


◄ Newer Post Older Post ►