Penerapan Pola Mina Padi

Indonesia adalah negara agraris atau negara pertanian, di mana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kebanyakan penduduk negeri ini bercocok tanam dan mengelola tanah sebagai sumber kehidupannya. Oleh karena itulah, maka artikel pertanian Indonesia menjadi hal penting untuk meningkatkan eksistensi tersebut.

Artikel pertanian Indonesia diharapkan dapat menjadi satu sumber informasi bagi para petani. Hal ini sangat penting sebab perkembangan pola kehidupan menjadikan adanya penemuan penemuan baru, terutama dalam bidang teknologi pertanian. Dan, sebagai petani, maka seharusnya berbagai informasi ini kita dapatkan secara mudah.

Informasi mengenai berbagai teknik dan perkembangan teknologipertanian merupakan sumber pengembangan dan peningkatan hasil usaha tani. Dan, semua informasi tersebut umumnya berupa artikel pertanian Indonesia. Dalam artikel itulah, para ahli menuliskan berbagai penemuan yang sudah didapatkan dari berbagai penelitiannya. Salah satunya adalah mengenai pola tanam Mina – Padi, yaitu menggabungkan penanaman padi dan penebaran ikan di lahan yang sama.

Untuk menerapkan pola pertanian Mina – Padi ini, maka kita dapat melakukan beberapa langkah berikut:

Persiapan Lahan Persawahan

Pembangunan Nasional mempunyai tujuan diantaranya adalah untuk dapat meningkatkan pendapatan petani. Dan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efektivitas pengolahan dan penggunaan lahan, misalnya dengan menerapkan teknologi tanam mina padi pada tanah persawahan.

Pada sistem ini, ikan dipelihara secara bersamaan, yaitu ikan dan padi pada satu lahan. Sistem pemeliharaan mina padi, maka kita dapat memelihara ikan untuk satuan waktu sekitar 30 hari. Dari kondisi ini, maka kita akan memperoleh ikan yang mempunyai bobot 1 kg untuk setiap 30 – 40ekor ikan. Waktu pemeliharaan ini sesuai dengan masatanam pada proses penyiangan padi pada tahap pertama dan kedua.

Penerapan sistem pemeliharaan mina padi ini diarahkan agar :

  1. Dapat semakin meningkatkan penghasilan atau produktivitas lahan
  2. Pendapatan petani dari lahan semakin meningkat
  3. Kualitas makanan bagi penduduk pedesaan dapat meningkat secara signifikan.

Sementara itu, agar kita dapat mengembangkan sistem mina padi ini, maka kita harus memenuhi beberapa persayaratan tertentu, yaitu:

  1. Pematang keliling pada petakan sawah harus yang kuat dan dapat menahan air serta tidak bocor.
  2. Lebar pematang sawahnya sekitar 30-50 cm dengan ketinggian 40-50 cm.
  3. Untuk saluran pemasukan air dan pengeluaran air diberi saringan yang dibuat dari kawat kasa, bambu atau bahan lainnya untuk menghalangi ikan keluar dari lahan sawah.
  4. Untuk pengaliran air dapat dibuat secara lurus atau menyudut pada diagonal lahan.

Penanaman ikan

Untuk menerapkan pola mina padi, maka jenis ikan yang paling banyak dipelihara, ditanam dalam hal ini adalah ikan mas. Ikan ini kita tebarkan ke lahan persawahan setelah 4 hari penanaman padi. Untuk pemeliharaan yang bagus, maka kita menebarkan ikan dengan ukuran yang sama.

Jika ikan yang kita tebarkan berukuran antara 2 – 3 cm, maka penebarannya adalah sebanyak 2 – 3 ekor tiap meter persegi luas lahan. Tetapi untuk ikan ukuran 3 – 5 cm, penebarannya sebanyak 1 – 2 ekor tiap meter perseginya.

Sementara untuk menjaga keberadaan dan pertumbuhan ikan, maka kita menambahkan makanan tambahan dari dedak, yaitu gilingan lembut kulit padi sejumlah 2 sampai 4 kg setiap hari untuk setiap hectare lahan mina padi.

Jika semua langkah telah kita lakukan, maka dalam waktu 30 sampai 40 hari kemudian ikan kita sudah yang kita tebarkan, yang berukuran 2 sampai 3 cm sudah mencapai ukuran 3 – 5 cm, sementara yang berukuran 3 – 5 sudah mencapai ukuran sebesar 5 – 8 cm.

Hasil Mina Padi

Sebagaimana sudah kita jelaskan di awal, model pengelolaan lahan sawah ini menerapkan pola penanaman padi dan ikan secara bersamaan pada satu lahan, maka hasil yang kita peroleh-pun ada dua hal, yaitu ikan dan padi. Jadi keuntungan yang kita peroleh adalah berasal dari penanaman padi dan juga dari penanaman ikan.

Pertanian memang perlu dikembangkan dan dilakukan langkah inovatif agar keberadaannya tidak statis. Dengan demikian, maka artikelpertanian Indonesia akan terus berkembang dan tidak lagi konvensional. Tetapi, permasalahannya adalah, siapkah para petani menerapkan konsep ini?


sumber : Penerapan Pola Mina Padi

◄ Newer Post Older Post ►