Menurunkan ayam ke gelanggang adalah hal yang paling   penting untuk mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan  kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi   momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok  yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan  ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu   untuk turun ke gelanggang.
Menurunkan  ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam  harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya  tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak, tak  jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam yang  kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang harus   membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga kapanpun kita  memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya harus  siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya, sebagus  manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam  akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di  gelanggang.
Disini   kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk mempersiapkan  ayam  yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam melakukan   latihan fisik.
Persiapan Fisik Ayam
Ayam  yang akan turun ke gelanggang, biasanya kami berikan training minimal  selama 30 hari  penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap  harinya yaitu:
Memberikan  sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk  melatih dan  melenturkan otot. Training yang dapat dilakukan antar  lain:
- Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak masing-masing 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat, lakukan kira-kira 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.
 - Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di sayap kiri, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki dan badan.
 - Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya, latihan ini dapat diberikan 30 kali.
 - Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
 - Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan sekali-kali melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang terus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan". Dimana ayam diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
 - Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam mendapat senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman. Ayam dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran sudah cukup. Setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Di siang hari ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan "Bobok Siang".
 
Setelah  memperoleh Bobok  Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali  kita beri  training. Training yang akan kita berikan adalah "Training Lari"  yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry kalo istilahnya  beda di kota lain).
Untuk lari kurung,   alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurungan ukuran besar dan   kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. Ayam jantan lainnya di letakkan   di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan  besar sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan kita  latih  dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal  ini, maka ayam  yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung dengan  ayam yang  terletak di dalam kurungan kecil. Karena adanya jarak  antar kurung  kecil dan besar, maka ayam akan terus mencari-cari celah untuk  bertarung yang  akhirnya membuatnya berlari terus menerus mengelilingi  kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan  dengan  semangatnya untuk bertarung, latihan ini bisa kita lakukan  15-30 menit  setiap harinya.
Setelah memperoleh latihan lari, ayam  kembali kita  lepaskan 5 menitan untuk melemaskan otot-ototnya. Setelah  itu ayam akan  kita berikan vitamin dan suplemen.
Setelah  sehari-melakukan rawatan Fisik ayam maka training yang selanjutnya harus kita lakukan  adalah  memperkuat mental dan pengalaman tarung ayam. Satu-satunya cara  yang  dapat kita lakukan adalah dengan menjajal ayam dengan untulan  ataupun  ayam petarung lainnya. Latihan ini sangat diperlukan oleh ayam petarung yang akan diturunkan ke gelanggang untuk memperkuat mental dan   memberikan pengalaman tarung yang lebih padanya.
Dalam  waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal  yang kita lakukan maka  semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal  bisa dilakukan 5 hari sekali, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu  training 30 hari ayam akan menerima minimal 4-7  kali latihan tarung.
Jajalan yang biasa  kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00. Bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu  dilakukan. Di Jajalan pertama, tidak  perlu dilakukan  terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan  inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam  yang akan dilatih  maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan  jalu ayam selain  untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan  dilatih adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan  jalu yang  dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan  kebanyakan  hanya mengeluarkan teknik-teknik yang memberikan banyak gerakan  cepat  sehingga sangat bagus untuk otot-otot ayam. Sampai dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama  selama 10 menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4,  paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, durasi jajal  ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10 menit).
Di  jajal ke-5,  latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita  lakukan 3x10  menit, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan  kita bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih  dalam kondisi  dibungkus. Di jajal ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan peningkatan  gaya, kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang kita latih. Biarkan ayam melakukan pukulan-pukulan ke arah  lawan yang  kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan  mulai  membentuk mental tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya  diri  ayam akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul  lawan  dengan mudah. Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung, hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di  jajal  ke-5 ini, bisa kita pastikan kalau memang ayam yang kita latih  adalah  tipe ayam pukul, maka rata-rata pukulannya akan mengenai tempat-tempat vital  lawan. Bila ayam tersebut adalah tipe jalu, maka minimal di 5  menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke  lawan tarungnya. Bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang,  berarti ayam  yang kita latih bukan tipe ayam jalu, sebaiknya jalu yang dimilikinya kita potong saja karena  akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan lawan lain  yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6, latihan  sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah  tidak  dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk   menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal ke-6 tetap   selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan merasakan   bagaimana menerima patukan-patukan dan banyak pukulan dari lawan. Dan yang   pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar mukanya   akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak patukan  dan  darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental tarungnya. Hal  ini karena ada sedikit mitos tentang ayam petarung, bahwa semakin  banyak  darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula semangat   tarungnya.
Setelah jajal  ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk  menyembuhkan  luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu menerima  latihan lari  di sore hari, senaman pagi tetap kita  lakukan. Hal ini untuk  menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu  tinggi pada ayam. Bila di  jajal ke-6 ayam mengalami banyak luka di  bagian muka, maka pengobatan  harus dilakukan agar luka-luka cepat kering dan  sembuh. Bekas-bekas luka  yang timbul secara tidak langsung memberikan  nilai lebih bagi ayam, karena kulit-kulit mukanya akan semakin tebal dan lebih  tidak mudah untuk  terluka.
Setelah masa istirahat dan  penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa  kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam  dapat  turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full 5x10 menit ataupun  sampai  lawannya lari, diusahakan untuk mencari lawan tarung  yang  memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat menyelesaikan  maksimal  tarung 5x10 menit.
Di jajal ke-7 ini,  ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit durasi  tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga   ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan   berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam   yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi  tarung minimal 5x10 menit.
Hal yang perlu  diingat  bahwa,sebisanya lawan-lawan tanding yang diperoleh ayam yang kita  latih  memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang  akan  diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir  kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih, maka akan   semakin kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya. Akan tetapi   semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan unsur   kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang telah   kita berikan hanyalah sia-sia belaka.
Setelah sehari-hari melakukan rawatan Phisik dan Mental ayam,  maka perawatan yang terpenting lainnya adalah menjaga pola makan dan  suplemen yang akan kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen ayam  harus kita jaga sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga  saat memperoleh latihan senam dan jajal, ayam tidak akan mengalami  kekurangan gizi (sakit kuning). 
  Makanan Utama
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot-ototnya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot-ototnya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk tipe ayam jalu,  maka Makanan utama harus banyak mengandung karbohidrat, akan tetapi  tidak perlu mengandung terlalu banyak protein dan lemak. Ayam jalu  memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan karbohidrat yang  terpenting untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan protein hanya akan  membuat ayam mengalami peningkatan berat badan dan pembentukan otot yang  tidak terlalu diperlukan. Makanan yang biasa diberikan adalah gabah  rendaman murni ataupun campuran gabah jagung dengan perbandingan  3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di atas.
Dalam pemberian makanan utama,  takaranya tidak perlu terlalu banyak sampai-sampai tembolok ayam sangat  besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan ukuran berat badannya, yang  bisa diberikan dengan perbandingan berat badan dengan makanan adalah  15-20:1 sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kata lain bila berat badan  ayam adalah 4kg, maka sekali makan bisa diberikan sebanyak 200-250gram  sesuai dengan tingkat nafsu makan ayam. Dan jangan lupa untuk memberikan  ayam minum setelah makanan utamanya dihabiskan.
Makanan/Vitamin Suplemen  Makanan/Vitamin Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat sebelum  ayam tidur di malam harinya, hal ini ditujukan agar seluruh kandungan  gizi yang diberikan dapat terserap dengan baik pada ayam. Makanan dan  vitamin suplemen yang diberikan rutin setiap harinya adalah sebagai  berikut:
- Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing-masing 1 butir. Vitamin yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa memberikan vitamin keluaran IPI.
 - 1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)
 - 1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)
 - 1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein). Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang menjadi 2-3 hari sekali.
 
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal): 
- 1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)
 - 1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
 - 1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
 
Bila  kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali ayam  bisa diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah sendok  teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya ditujukan  untuk memaksimalkan pemberian makanan.
Perlu  diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggang,  latihan senam dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat  menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan  teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan kesehatannya.  Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang diberikan  oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di atas  sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke  gelanggang. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi  perhatian kita.
Memang benar, bila dilihat dari  pola latihan senam, jajal, serta pola makan dan suplemen akan sangat  banyak menguras tenaga dan biayanya, akan tetapi hal ini akan menjadi  setimpal dengan hasil dan kesenangan yang akan diperoleh bila nantinya  ayam yang kita turunkan ke gelanggang memperoleh kemenangan. Dan bila hal  ini dapat kita peroleh, maka tenaga dan biaya yang kita keluarkan akan  terasa lebih ringan.
Akhir kata, pola makan dan  suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami lakukan sewaktu melakukan  perawatan ayam untuk turun ke gelanggang, akan tetapi seluruh pola di  atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing  penggemar.
Setelah kita selesai  melakukan  latihan senaman, latihan jajal serta menjaga pola makan dan  suplemen  sehari-hari pada ayam yang kita latih, maka hal yang tetap  perlu kita  lakukan adalan melihat sejauh mana perkembangan kemajuan  persiapan ayam  untuk turun ke gelanggang. Seluruh latihan dan pola makan  yang kita  berikan kita harapkan nantinya akan mampu memberikan hasil  yang maksimal  sewaktu ayam bertarung di gelanggang yang akhirnya akan  membuahkan  kemenangan.
Dan sebagai penutup,  hal terakhir  yang perlu kita lakukan adalah memberikan usaha terakhir  sebelum ayam  turun di gelanggang. Dan hal ini kita lakukan adalah tepat  di malam hari  sebelum ayam turun ke gelanggang. Hal yang kita lakukan  dengan  memberikan suplemen terakhir bagi ayam kesayangan kita. Suplemen  yang  diberikan ditujukan agar ayam mampu mengeluarkan dan menghasilkan  tenaga  yang maksimal sewaktu bertarung.
Banyak  macam  suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan  tetapi hal  yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan  suplemen Neurobion cair  sebanyak 2-3cc. Memang ini  terkesan seperti memberikan dopping ke  ayam, akan tetapi dari pengalaman  yang kami peroleh cukup baik  memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan  ke gelanggang.
Neurobion  cair dapat dibeli secara  bebas di apotik, dan ini memang diperuntukkan  bagi manusia untuk  meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal yang sama  juga dapat kita  peroleh.
Akan  tetapi, pemberian suntikan neurobion  tidak bisa sembarangan  dilakukan, biasanya suntikan diberikan tepat di  malam hari sebelum ayam  turun ke gelanggang di besoknya dan diberikan  pada saat ayam benar-benar  dalam kondisi tenang, biasanya kami  berikan tepat saat ayam akan  tidur di malam hari.
Banyak  pertanyaan  mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam  sedang tenang  dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan  neurobion  ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung  berpengaruh  terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan jantung   ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka lebih   cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan bisa-bisa tidak   tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak   jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang   berat (mulut cengap-cengap) dan bisa-bisa muka ayam menjadi merah padam bahkan   biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa pemberian harus kita lakukan   saat ayam tenang dan hampir tidur sehingga tubuh ayam lebih gampang   menyesuaikan cairan/dopping yang baru disuntikkan padanya.
Perlu  diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping  lainnya haruslah  sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan  suntikan neurobion  lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang  jadinya akan timbul  pada ayam. Setelah diberi suntikan, maka sebisa  mungkin ayam harus  benar-benar bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam  menjadi semakin aktif  maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu  yang tepat untuk  menurunkannya ke gelanggang.
Di  pagi hari  sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang biasa  kami  lakukan adalah memberikan ayam setengah (1/2) jempol gula merah lunak dan   parutan seperempat (1/4) timun dan diberikan minum secukupnya. Ayam tidak perlu   diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari hasil   pemberian kita di hari-hari sebelumnya. Jangan lupa, pemberian suplemen   vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dan lain-lain harus di stop 1 hari sebelum ayam   diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata, setelah  seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga pola makan  pada  ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap semoga ayam  yang  akan kita turunkan ke gelanggang dapat menang.
Jangan  lupa, apapun cerita dan hasilnya,  Ayam akan kalah dengan  ayam. Kalau memang kita memutuskan untuk turun  ke gelanggang, maka  menang atau kalah adalah hal yang biasa dan harus  kita terima. Tapi walaupun begitu paling tidak kita telah memberikan usaha  yang maksimal  pada ayam kesayangan kita.
