Sedan-M Yusuf usia 54 th warga RT 02-RW 01 desa Pacing kecamatan Sedan, Kamis pukul setengah 4 sore ditemukan tetangganya tewas tergantung di kebun pohon nangka milik Kastur tetangganya tak jauh dari kediamannya.
Sofiatun usia 54 th salah satu warga setempat yang kali pertama melihat korban tewas menggantung menuturkan, saat itu dia hendak pulang ke rumah seusai menggarap ladang dan kebetulan harus melewati kebun milik Kastur. Namun ketika itu dari kejauhan melihat sesosok tubuh manusia tergantung di pohon nangka.
Menurut Sofiatun, karena merasa takut dan ngeri menyaksikan kondisinya, dia tak berani mendekat dan langsung memberitahukan kesejumlah tetangga, diantaranya Jumaedi Rosyid dan Darkum untuk memastikan siapa yang tergantung dipohon nangka tersebut.
Sofiatun menambahkan, mengetahui tubuh yang tergantung itu ternyata Yusuf yang tak lain masih tetangganya sendiri, mereka bergegas memberitahukan kejadian itu kepada keluarga korban dan aparat desa setempat selanjutnya dilaporkan ke Polsek Sedan.
Sekitar pukul 4 sore, Kapolsek Sedan AKP Yaliadi bersama lima anggotanya dan tim medis Puskesmas Sedan, tiba di lokasi memimpin langsung proses evakuasi korban dan melakukan olah TKP. Selanjutnya, tim medis melakukan visum.
Dari kesimpulan tim medis menurut keterangan Kapolsek Sedan, kondisi korban menunjukkan ciri-ciri khas orang bunuh diri dengan menggunakan seutas tali plastik bersambung rajutan serabut kelapa, Diantaranya lidah terjulur, mengeluarkan air mani dan kotoran, serta tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya. Sehingga penyebab kematian Yusuf disimpulkan karena gantung diri.
Terpisah, kepala desa Pacing Sofwan menuturkan, M Yusuf di kampungnya dikenal sebagai pribadi yang baik dalam segala hal. Apalagi dia juga pernah menjadi guru Madrasah. Hanya saja bebereapa bulan terakhir dia cenderung mengurung diri di kamar.
Terakhir kali dia bertemu sepekan lalu, saat korban datang ke rumahnya bertujuan meminta surat keterangan untuk keringanan biaya pendidikan untuk sekolah salah satu anaknya. Karena kondisi ekonomi keluarga korban memang tergolong tidak mampu.
Sofwan menyesalkan kenapa Yusuf nekad mengakhiri hidup dengan gantung diri. Sebenarnya korban orangnya rajin bekerja sebagai petani dan sosok seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap Istri dan anak-anaknya.