Kenaikan Harga Sembako Di Indramayu Masih Bisa Dikendalikan

INDRAMAYU - Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) Indramayu Kardono mengatakan bahwa kenaikan harga sembako di Kabupaten Indramayu masih terkendali. Artinya tidak terlalu drastis, tidak seperti di daerah lainnya dimana terjadi kenaikan harga secara ekstrim.

Penilaian itu berdasarkan hasil survei BPS Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terhadap 5 pasar dari jumlah 13 pasar daerah di Indramayu. Kardono memberi contoh kenaikan cabe rawit sekitar 35.000 per kg. Tidak seperti daerah lainnya mencapai 50.000 per kg hingga 100.000 per kg.

Menurut Kardono, BPS Indramayu sendiri bertugas secara rutin dan independen terjun melakukan survei di lima pasar seperti Pasar Kandanghaur, Pasar Bangkir, Patrol, Haurgeulis, dan Pasar Baru Indramayu.

Dari survei itu diketahui perkembangan harga beras terakhir untuk R I harganya Rp 7.200 per kg, RII Rp 7.000 per kg, dan R III Rp 6.800/kg.

Logikanya kenaikan harga akan menguntungkan para petani. Namun kenyataannya tidak selalu begitu. Pasalnya, sebagian petani hanya bekerja sebagai penggarap lahan orang lain. Persentasenya, pemilik lahan sekitar 30 persen dan petani penggarap 70 persen.

Sementara itu Kabag Perekonomian Setda Indramayu Dede Setiawati mengatakan, Pemkab Indramayu mendukung kebijakan pemerintah pusat tentang pemberian raskin ke-13. Kebijakan ini untuk membantu masyarakat miskin membeli beras dengan harga murah, yakni cuma Rp 1.600 /kg. Di kabupaten Indramayu sendiri ada 169.720 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) raskin.

Menurut Dede, harga raskin itu masih jauh lebih murah dibandingkan dengan harga beras yang dijual saat digelar operasi pasar dengan harga Rp 6.500 per kg. (suarakarya)
◄ Newer Post Older Post ►