Tumbuhkan Ekonomi Jadi 7 Persen Lewat Pedesaan

Pemkab Lamongan optimis mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya menjadi 7 persen di tahun 2011. Target itu akan dicapai melalui gerakan membangun ekonomi rakyat Lamongan berbasis pedesaan atau Gemerlap. Yakni memajukan wilayah pedesaan lewat peningkatan produk unggulan di masing-masing desa.
Hal tersebut disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto saat membuka Seminar dan Lokakarya Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2010 Kabupaten Lamongan, Kemarin (25/01), bertempat di Ruang Shaba Dyaksa. “Untuk mencapai target pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lamongan seperti yang telah digariskan oleh Bapak Bupati sebesar 7 persen pada tahun 2011 tampaknya bakal segera terwujud,” kata Joko dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Bappeda Yuhronur Efendi itu.
Djoko menjelaskan, kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lamongan dikelompokkan dalam tiga pendekatan utama. Yakni bantuan dan perlindungan sosial untuk rumah tangga sangat miskin (RTSM), mengajak warga miskin untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, serta mempermudah masyarakat mandiri yang telah terlatih dengan memberikan bantuan kredit.
“Kondisi ekonomi Lamongan menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari income perkapita tahun 2009 sebesar Rp.7.398.929,- atau rata-rata meningkat sebesar 13,06% dari tahun 2008 sebesar Rp.6.593.662,” ujarnya. Ditambahkan olehnya, pertumbuhan ekonomi Lamongan pada tahun 2009 sebesar 6,31 persen atau meningkat sebesar 1,44 dibanding tahun 2008 sebesar 6,22 persen. Sementara di akhir tahun 2010, angkanya sudah mencapai 6,5 persen.
Lebih lanjut diungkapkannya, kemampuan daya beli masyarakat Lamongan pada setiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Tahun 2009 indeks daya beli di Kabupaten Lamongan sebesar 61,54 atau meningkat dibanding tahun 2008 sebesar 60,62.
“Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi di Kabupaten Lamongan terus berlangsung dan semakin meningkat. Insya Allah tahun 2011 petumbuhan ekonomi sama dengan Propinsi Jatim, yakni sebesar 7 persen,” ucapnya.
Keberhasilan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan, kata Djoko, dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus naik pada setiap tahunnya. Pada tahun 2009 IPM Kabupaten Lamongan sebesar 68,31 atau naik sebesar 0,71 dibanding IPM tahun 2008 sebesar 68,33. “Angka ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat Lamongan masuk dalam kategori tingkat pembangunan manusia menengah keatas, “ ujarnya. Sedangkan jumlah rumah tangga miskin (RTM Lamongan pada tahun 2008 sebesar 84.694 RTM. Atau turun sebesar 24,25% dibanding tahun 2005 yang sebanyak 111.809 RTM.
Diantara program penanggulangann kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Tahun lalu total dana yang disalurkan mencapai Rp 30, 928 miliar. Dana itu disalurkan dalam empat tahap di 20 kecamatan. Sementara di bidang pertanian, dikucurkan dana sebesar Rp 18, 547 miliar untuk sejumlah kegiatan. Diantaranya bantuan modal untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta pinjaman modal ke kelompok tani dan jagung.
◄ Newer Post Older Post ►