Sabun transparan merupakan salah satu produk kosmetik yang sedang trendy. Pilihan VCO sebagai bahan baku sabun transparan didasarkan pada beberapa keunggulannya termasuk kemampuan antimikroba sehingga baik untuk pemeliharaan kulit atau perawatan tubuh. Belakangan ini penggunaan VCO lebih diarahkan pada perawatan kesehatan dan kosmetika sedangkan minyak kelapa biasa untuk produk pangan.
Para peneliti di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) sudah melakukan penelitian untuk menentukan formulasi dasar sabun transparan dari bahan VCO.
Untuk itu dilakukan pula analisis terhadap beberapa parameter yang dipandang penting yang mengacu pada produk sabun transparan komersial karena standar mutu khusus sabun transparan belum ada pada Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk sabun mandi.
Informasi BB Pascapanen lebih menyatakan bahwa parameter mutu yang dianalisa adalah kemasaman (pH), karakter kekerasan, kadar asam lemak bebas (free fatty acid/FFA), nilai ketengikan, kadar air, dan bilangan penyabunan.
Mengenai pH, diketahui sabun transparan komersial memiliki pH 9,34. Dalam formulasi sabun transaparan, pH terkait jumlah penggunan basa yang menentukan jumlah penambahan etanol. Semakin banyak basa yang digunakan, akan semakin sedikit etanol yang dapat ditambahkan sehingga pH tetap tinggi.
Karakter kekerasan sabun transparan harus cukup baik sebagai indikasi masa pemakaian yang lebih lama. Nilai kekerasan sabun komersial berada dalam rangkaian 0,967 hingga 6,867 kg/cm2. Sedangkan mengenai transparansi, sabun akan semakin jernih bila etanol yang digunakan semakin murni.