Seperti telah populer, KBM atau kulit buah manggis mengandung xanton, antosianin dan tanin. Produk KBM menjadi incaran pengusaha sebab saat ini menjadi tren penggunaan antioksidan sebagai suplemen maupun terapi berbagai penyakit terutama kanker. Bubuk KBM instan dapat pula digunakan sebagai kosmetika, herbal-jamu, suplemen, pewarna dan pengawet.
Umumnya kulit buah manggis diproduksi dengan bahan baku kulit manggis segar, tetapi teknologi yang dikembangkan BB-Pascapanen menghasilkan bubuk KBM instan dari kulit kering. Salah satu keuntungan penggunaan bahan baku kulit manggis kering adalah pengolahan dapat berlangsung kapan saja, tidak tergantung musim buah manggis. Yang penting, saat musim manggis tiba, kulit buah dikumpulkan dan dikeringkan.
Keunggulan bubuk KBM instan adalah penggunaannya yang lebih luas dan mudah, antara lain untuk minuman instan, bahan obat herbal atau jamu, campuran kosmetik, pewarna dan pengawet makanan. Selain itu, bubuk KBM instan memiliki daya simpan lama; mudah disimpan dan didistribusikan; senyawa yang tidak diinginkan (resin, serat) sudah minimal; serta mengandung antioksidan dan kapasitas antioksidan tinggi. Hasil analisis tiap gram bubuk KBM instan menunjukkan kadar antosianin 1,13 mg, kadar fenol 8,49 mg, kadar xanton (alfa mangostin) 0,59 mg, dan kapasitas antioksidan 19,72 mg AEAC. Hal ini berarti, dalam 1 gram bubuk KBM instan setara dengan 19,72 vitamin C.
Saat ini teknologi proses pembuatan KBM instan telah dipatenkan dan terbuka dilisensikan kepada pihak swasta yang berminat. Dalam skenarionya, kerja sama lisensi produksi bubuk KBM instan tersebut melibatkan berbagai pihak, antara lain petani/kelompok tani, BB-Pascapanen dan pengusaha.
Secara sederhana, petani/kelompok tani dapat membuat KBM kering atau tepung halus KBM yang kemudian menjadi bahan baku industri bubuk KBM instan yang dikembangkan swasta dengan teknologi dari BB-Pascapanen. Teknik mengolah KBM kering dan tepung halus KBM tidak sulit dan dapat dikuasai petani, kelompok usaha, atau rumah tangga dengan mudah setelah dilakukan pelatihan. Dalam kerja sama tersebut BB-Pascapanen dapat mengawal teknologi hingga produksi berhasil.
Daerah sentra buah manggis yang sudah menyatakan minatnya untuk bekerja sama adalah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sukabumi. Rencananya akan direalisasikan pada tahun anggaran 2011. Sekedar diketahui, setelah proses pemilihan/sortasi dan grading buah manggis untuk ekspor, masih terdapat buah manggis off grade dalam jumlah besar yang bisa diolah menjadi jus manggis dan bubuk KBM instan.