Petunjuk Pengunaan Promi untuk Jerami Padi

Promi adalah formula mikroba unggul yang mengandung mikroba pemacu pertumbuhan tanaman, pelarut hara terikat tanah, pengendali penyakit tanaman, dan dapat menguraikan limbah organik pertanian /perkebunan. Bahan aktif Promi adalah mikroba unggul asli Indonesia yang telah diseleksi dan diuji di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, yaitu Trichoderma harzianum DT 38, T. pseudokoningii DT 39, Aspergillus sp, dan mikroba pelapuk. Penggunaan Promi sangat luas, antara lain:
* langsung diaplikasikan ke tanah/tanaman,
* untuk memperkaya kompos dengan mikroba yang bermanfaat, dan
* diaplikasikan pada saat pembuatan kompos limbah organik pertanian/perkebunan.

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

Bahan:
Jerami, seresah, rumput-rumputan, air dan jika ada kotoran ternak/pupuk kandang.

Peralatan:
Sabit/parang, ember/bak untuk tempat air, ember untuk menyiram aktivator, tali, cetakan dari bambu/kayu, plastik penutup, sekop garpu/cangkul.

Dosis:
Promi terdiri dari 3 bagian, yaitu A, T ,dan Pl. Dosis Promi adalah 0,5 kg (A, T, dan Pl) untuk setiap ton bahan.
A = 170 gr atau 30 sendok makan
T = 170 gr atau 30 sendok makan
Pl = 170 gr atau 30 sendok makan

Tahapan
1. Masukkan air ke dalam bak/ember. Volume air yang diperlukan kurang lebih 300 L untuk setiap 1 m3 bahan.
promi untuk jerami 1
2. Masukkan Promi ke dalam bak sesuai dosis yang diperlukan. Aduk hingga tercampur merata.
promi untuk jerami 1
3. Siapkan cetakan bambu.
promi untuk jerami 1
4. Masukkan jerami lapis demi lapis.
promi untuk jerami 1
5. Siramkan Promi pada setiap lapis secara merata.
promi untuk jerami 1
6. Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak.
promi untuk jerami 1
7. Setelah cetakan penuh, buka cetakan bambu.
promi untuk jerami 1
8. Tutup tumpukan jerami dengan plastik.
promi untuk jerami 1
9. Ikat plastik dengan tali. Beri pemberat pada bagian atas plastik.
promi untuk jerami 1
10. Tumpukan jerami dibiarkan selama 2 – 4 minggu.

Pengamatan:
Setelah inkubasi dua minggu, lakukan pengamatan hingga ke bagian dalam tumpukan. Buka plastik penutup dan amati tumpukan jerami tersebut. Pengomposan berjalan baik apabila:

*
terjadi penurunan tinggi tumpukan
*
jika dipegang terasa panas
*
tidak berbau menyengat
*
tidak kering
*
jerami mulai melunak

Lakukan hal-hal berikut ini:
* Apabila tumpukan tidak panas dan jerami kering, maka tambahkan air secukupnya.
* Apabila berbau menyengat dan tumpukan terlalu basah, maka tancapkan bambu yang telah dilubangi untuk menambah aerasi.
* Jika perlu lakukan pembalikan.

Panen:
Kompos dipanen apabila telah cukup matang. Ciri kompos yang telah matang :
* berwarna coklat kehitam-hitaman,
promi untuk jerami 1
* lunak dan mudah dihancurkan,
promi untuk jerami 1
* suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal pengomposan,
* tidak berbau menyengat, dan
* volume menyusut hingga kurang lebih setengahnya.

Aplikasi:
Kompos yang dihasilkan adalah kompos diperkaya yang mengandung mikroba bermanfaat, yaitu: Trichoderma harzianum yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman, T. pseudokoningii yang dapat mengendalikan penyakit tanaman dan Aspergillus sp yang dapat melarutkan fosfat.
Kompos diaplikasikan di tempat jerami tersebut diambil.
◄ Newer Post Older Post ►