Bahaya dan Manfaat Daun Kecubung



JAKARTA, KOMPAS.com Kecubung tidak hanya berguna sebagai tanaman pembius. Khasiat lain yang bisa didapat dari kecubung ternyata cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah sebagai obat sakit gigi dan asma.
Kecubung (Datura metel L) selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius karena daun kecubung berkhasiat anestesi. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.
Karena bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai devil trumpet. Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.
Bersifat menenangkan Hingga kini, kecubung pun masih dianggap negatif. Padahal, anggapan tersebut tidak terlalu tepat karena tanaman ini juga memiliki nilai positif. Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu.
Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.
Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.
Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.
Harus hati-hati Yang perlu diperhatikan, penggunaan kecubung bisa berefek samping. Keracunan bisa saja terjadi. Menurut Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.
Itu sebabnya, kita harus sangat hati-hati dalam penggunaan kecubung. Paling tidak, berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.
Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.
Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka dari itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar.
Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya. @ Tri Yoga Kurniawan


Dangers and Benefits of Leaf Kecubung
JAKARTA, KOMPAS.com - Kecubung not only useful as a tranquilizer plant. Other efficacy that can be obtained from amethyst was quite a lot. Some of them are as toothache and asthma drug.
Amethyst (Datura metel L) is known as the plant that affect it negatively. Trumpet-shaped flowers of plants that are often misused for eliminating consciousness as a substance or amethyst leaves efficacious anesthesia because anesthesia. This is mainly because these plants contain crystalline methyl which has a relaxing effect on striated muscle.
Because of its negative connotations, such as trumpets added, Americans and Europeans later called it a devil trumpet. Abuse are in fact derived from the habit of a community group in India that uses a cone-shaped to anesthetize sacrifice for the gods.
Are soothing Until now, amethyst was still considered to be negative. In fact, such an assumption is not very appropriate because this plant also has a positive value. From the first, using a cone-shaped Chinese society as a cold medicine. Could be, the effects of spicy, bitter, and warm is what makes amethyst used for flu drug.
In India, cone-shaped seeds are crushed and mixed fat become foreign drugs for patients with impotence. In addition, the drug believed to increase sexual stamina. Another benefit of the cone-shaped, in addition to overcoming the flu and impotence, also good to relieve asthma and toothache.
In the website of Science and Technology stated that amethyst contains chemical compounds alkaloids. Alkaloid compound consisted of atropine, hyoscyamine, and scopolamine which are antikholinergik. Amethyst also contains hiosin, fatty substances, calcium oxalate, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, and nikotina.
An herbalist, Dr. Setiawan Dalimartha, explained that the substance is useful as a reliever asthma is hipociamin and scopolamine which besifat antikholinergik. The effects of these substances is very ease with asthma.
Alkaloids could dilate narrowed again respiratory asthma attack. Then, scopolamine also have activity for central nervous system depressant that is often used as a drug antimabuk.
Must be careful Noteworthy, the use of cone-shaped can of side effects. Poisoning can happen. According Endah Lasmadiwati, herbalist from Park Sringanis Bogor, the use of cone-shaped leaf that just crushed and placed on the forehead can make people drunk.
That is why, we must be very careful in the use of cone-shaped. At the very least, consult a herbalist or doctor before using a cone-shaped herb.
Symptoms of poisoning which usually arise, mainly due to atropine and skolopamin substance, is a dry mouth, constipation, sensitivity to light, and sore eyes. Giving antacids are commonly used to resolve the issue.
Amethyst are often found in cool temperate regions. In some areas, amethyst named by kucubung (Sunda) and kacubung (Madura). Cone-shaped plant species including shrubs. Crown white trumpet-like flowers purplish.
Cone-shaped white flowers are considered the most toxic compared with other species that also contain alkaloids. Therefore, its use should be very careful and only limited as foreign drugs.
This alkaloid compound found in all parts of the cone-shaped plants, ranging from roots, stems, leaves, flowers, fruit, until the seeds. However, there is the greatest content in the roots and seeds. When the poisoned potion amethyst, try not to fall asleep. Drink strong coffee and do not forget to breathe fresh air as much as possible. @ Tri Yoga Kurniawan
◄ Newer Post Older Post ►