Muinudin, salah seorang peternak asal Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mengatakan, jika sebelumnya, transaksi jual beli kelinci hanya berlangsung satu kali dalam seminggu, maka sekarang ini, kelinci laris terjual setiap hari. "Dalam transaksi satu kali seminggu ini, kelinci yang terjual hanya berkisar 50-70 ekor. Tapi sekarang bisa sampai 100-150 ekor," ujarnya, Minggu (10/8).
Kondisi ini, tak urung membuat harga kelinci melonjak. Untuk kelinci indukan dengan berat tiga kilogram yang sebelumnya dijual seharga Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per ekor, sekarang menjadi Rp 150.000 per ekor. Harga kelinci indukan dengan berat 4 kilogram yang semula Rp 150.000-175.000 per ekor, sekarang menjadi Rp 200.000-Rp 250.000 per ekor. Untuk kelinci dengan berat 5 kilogram yang sebelumnya berkisar Rp 35 0.000 hingga Rp 400.000 per ekor, sekarang sudah menembus angka Rp 500.000 per ekor.
Untuk jenis kelinci dengan berat 5 kilogram atau lebih, bahkan dapat dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kg berat tubuhnya, terangnya. Kelinci yang dijual sebagai indukan adalah kelinci yang berusia enam bulan hingga dua tahun.
Kenaikan harga juga berlaku pada bayi kelinci berusia 50-60 hari, yang baru saja lepas sapih. Jika sebelumnya, harga bayi kelinci ini berkisar Rp 10.000 hingga 35.000 per ekor, maka sekaranng ini melonjak menjadi berkisar Rp 17.500 hingga Rp 50.000 per ekor.
Widodo, ketua Kelompok Ternak Kelinci Mandiri di Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, juga mengatakan hal serupa. Peningkatan permintaan ini, menurutnya, dimungkinkan terjadi karena masyarakat kini semakin berminat dan antusias untuk beternak kelinci.
"Selain Jawa Tengah dan DIY, peningkatan permintaan dan antusiasme membeli kelinci ini juga muncul dari masyarakat dari berbagai kota dari provinsi lain seperti Palembang, Lampung, dan Medan," paparnya.
Sekarang ini, permintaan kelinci yang diternak oleh Kelompok Ternak Kelinci Mandiri meningkat dari 100-250 ekor per bulan, sekarang menjadi 200-500 ekor per bulan. Sayangnya, permintaan tersebut sulit dipenuhi oleh para peternak kelinci di kelompoknya. "Sejauh ini, kami hanya mampu memenuhi separuh dari jumlah permintaan pasar saat ini," paparnya.