ABSTRAK : Ikan gurami merupakan salah satu sumber protein hewani asal ikan dan komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar. Salah satu kendala dalam budidaya ikan gurami adalah adanya serangan parasit Lernaea cyprinacea (Djajadireja et al (1983) dalam Malik (2008)). Lernaea merupakan parasit yang dapat menyebabkan kematian ikan untuk semua stadia dan ukuran. Lernaeosis masuk ke Indonesia pada tahun 1953, menyebabkan kerugian serius pada budidaya ikan mas dan gurami. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian hingga mencapai 30% pada budidaya ikan mas dan gurami di Jawa dan Bali (Whitten et al., 1997).
Carnevia et al (2003) menyebutkan bahwa gejala klinis pada ikan yang terserang L. cyprinacea berupa perdarahan pada daerah yang terinfeksi disertai luka pada kulit. L. cyprinacea juga menghisap darah inang pada proses infeksi, sehingga ikan yang terserang akan kekurangan darah dan akan menyebabkan perubahan gambaran darah ikan. Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu adanya pemeriksaan ganbaran darah ikan sehingga dapat diketahui tingkat keparahan yang ditimbulkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, yaitu metode yang menggambarkan keadaan atau kejadian pada suatu daerah tertentu (Suryabrata, 1993). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana gambaran darah ikan gurami yang terinfestasi L. cyprinacea ditinjau dari perubahan jumlah sel darah ikan gurami yaitu eritrosit, limfosit, monosit dan granulosit. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kanigoro desa Tlogo, desa Bangle, desa Tawang, dan di Kecamatan Selopuro desa Meronjo, Blitar, dan di laboratorium Pendidikan Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Penelitian dilakukan tanggal 24 Mei - 8 Juni tahun 2010. Dalam penelitian ini digunakan ikan gurami yang diambil dari tempat penelitian, selanjutnya darah ikan gurami yang terserang L. cyprinacea diambil untuk dibuat preparat ulas darahnya sehingga dapat dilakukan perhitungan sel darah ikan gurami tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gurami yang diambil dari kolam sampel terinfestasi L. cyprinacea dengan derajat infestasi ringan, yaitu dengan jumlah L. cyprinacea yang terinfestasi 1-5 parasit (Kismiyati, 2009). Jumlah eritrosit hasil perhitungan dari ulas darah ikan gurami yang terinfestasi L. cyprinacea didapatkan kisaran hasil pada desa Tlogo: 82,30-86,55%; Bangle: 83,45-88,01%; Tawang: 90,21-94,67%; Meronjo: 88,40-92,95%. Sedangkan hasil perhitungan sel lekosit didapatkan kisaran komponen lekosit pada desa Tlogo: Limfosit 36-44%; monosit: 37-40%; eosinofil: 4-6%; neutrofil: 13-20%; desa Bangle: limfosit: 45-54%; monosit: 30-35%; eosinofil: 2-5%; neutrofil: 9-20%; desa Tawang: Limfosit 36-42%; monosit: 38-56%; eosinofil: 2-5%; neutrofil: 6-16%; desa Meronjo: Limfosit 48-52%; monosit: 34-39%; eosinofil: 1-3%; neutrofil: 11-12%.
Keyword : Darah, Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lacepede), Lernaea cyprinacea
teks lengkap >>