Kragan-Saruju usia 41 tahun, warga RT 01/ RW 01 Desa Sendangsari Kecamatan Kragan, boleh dibilang pakar bidang tanaman melon. Inovasi budidaya yang terus dikembangkan, membuatnya langsung menyatakan sanggup manakala ada pemodal dari
Tanpa ragu sedikitpun, Saruju menerima bibit melon jenis Golden Apollo dari Sutriyono, pemilik UD Hari Buah asal Jakarta, salah satu pemasok buah segar ke sejumlah supermarket ternama. Bibit sebanyak 5 kilogram yang diterima akhir bulan November lalu ditanam di lahan miliknya seluas 8.000 meter persegi. Kurang lebih dua bulan merawat tanaman melon varietas baru itu, pekan lalu memasuki puncak masa panen.
Saruju menyebutkan, pengetahuan budidaya tanaman melon varietas baru berasal dari kenalannya yang bekerja sebagai Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian, Tanaman melon jenis ini terkenal tahan penyakit namun butuh perawatan melebihi bayi. Dalam sehari sedikitnya harus dipantau sedikitnya
Menurut Saruju, bibit yang dibudidayakan berhasil tumbuh sebanyak 11 ribu batang, dan setiap batang menghasilkan buah rata-rata seberat 1,5 kilogram, dan hasil panen total dipetik sebanyak 18 ton. Adapun total modal yang dikeluarkan hingga panen mencapai Rp 45 juta.
Terpisah, Sutriyono salah satu pemilik modal mengatakan, Saruju mendapatkan kepercayaan untuk membudidayakan melon varietas Golden Apollo karena telah empat tahun lamanya bergelut dengan melon bahkan bisa disebut pakar. Di saat petani lain mengalami gagal panen, Saruju tak pernah sekalipun memetik hasil hampa, selalu panen dengan sukses. Sehingga tanpa ragu langsung mengikat Saruju dalam perjanjian kontrak kerja menanam melon Golden Apollo.
Sutriyono menyebutkan, Melon Golden Apollo didatangkan dari Taiwan, merupakan hasil pengembangan pakar pertanian di sana, Buah melon hasil panen dikirim ke sejumlah super market di kota-kota besar, dipatok harga jual Rp 6.500 per kilogram.