Sedikitnya 26 siswa mulai kelompok SD/SMP/SMA/SMK di Kabupaten Indramayu yang ketahuan keluyuran/bolos pada jam sekolah terjaring razia gabungan yang dilakukan oleh UPTD Pendidikan, Satpol PP dan Polsek Indramayu, Rabu (12/1).
Menurut Kepala UPTD Pendidikan Indramayu Dra Hj Sri Bekti K, MSi karena pada jam-jam sekolah masih terlihat siswa SD/SMP/SMA/SMK yang bolos sekolah/keluyuran di tempat-tempat umum mendorong pihaknya untuk melakukan operasi pelajar.
Sri mengatakan, bekerjasama dengan Satpol PP dan Polsek Indramayu UPTD Pendidikan melakukan operasi pelajar dan hasilnya sungguh mencengangkan karena pada saat operasi tersebut berhasil mengamankan 26 siswa dengan perincian dari SMK Nasional tujuh siswa, SMAN 2 Indramayu tiga siswa, SMK PGRI 1 Sindang satu siswa, SMA PGRI 2 Sindang satu siswa, SMPN 1 Sindang satu siswa, SMKN 1 Sindang dua siswa, SMKN Balongan satu siswa, SMK PGRI 1 Indramayu tiga siswa, SMKN 1 Indramayu satu siswa, SMPN 1 Pasekan satu siswa, SMPN 4 Sindang satu siswa, SMK Muhamadiyah satu siswa dan SDN Pabean Udik III satu siswa serta drop aut dua anak.
Untuk selanjutnya menurut Sri, siswa yang terjaring razia dikumpulkan di kantor UPTD kemudian kepala sekolah atau guru yang bersangkutan dipanggil agar ke depan pengawasan terhadap mereka (pembolos) lebih ketat lagi, sementara bagi siswa yang drop out disarankan untuk disekolahkan di wilayah Kecamatan Indramayu.
Operasi tersebut menurut Sri merupakan agenda insidentil yang dilakukan pihaknya menyusul maraknya pelajar yang bolos sekolah di tempat-tempat umum pada saat jam belajar dan operasi tersebut tidak menutup kemungkinan akan dilakukan operasi susulan kalau masih ditemukan tindakan serupa.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Indramayu HM Rahmat, SH, MH ketika dimintai tanggapannya mendukung operasi dimaksud, karena operasi tersebut merupakan gagasan Disdik dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM). Intinya menurut Rahmat, operasi serupa tidak menutup kemungkinan dilakukan terhadap guru yang mondar mandir di tempat umum pada saat jam kerja. (harianpelita)
Untuk selanjutnya menurut Sri, siswa yang terjaring razia dikumpulkan di kantor UPTD kemudian kepala sekolah atau guru yang bersangkutan dipanggil agar ke depan pengawasan terhadap mereka (pembolos) lebih ketat lagi, sementara bagi siswa yang drop out disarankan untuk disekolahkan di wilayah Kecamatan Indramayu.
Operasi tersebut menurut Sri merupakan agenda insidentil yang dilakukan pihaknya menyusul maraknya pelajar yang bolos sekolah di tempat-tempat umum pada saat jam belajar dan operasi tersebut tidak menutup kemungkinan akan dilakukan operasi susulan kalau masih ditemukan tindakan serupa.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Indramayu HM Rahmat, SH, MH ketika dimintai tanggapannya mendukung operasi dimaksud, karena operasi tersebut merupakan gagasan Disdik dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM). Intinya menurut Rahmat, operasi serupa tidak menutup kemungkinan dilakukan terhadap guru yang mondar mandir di tempat umum pada saat jam kerja. (harianpelita)