Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Hal-hal yang harus di perhatikan yang merupakan gejala kanker payudara, antara lain:
- Benjolan pada payudara anda berubah bentuk atau ukuran.
- Puting susu masuk ke dalam (retraksi).
- Payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui.
- Kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk.
- Salah satu puting susu tiba-tiba lepas atau hilang.
- Bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul.
- Kulit payudara terasa seperti terbakar.
- Perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas.
- Faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan.
- Payudara yang sering diremas atau dipencet.
- Tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh.
- Terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan serat.
- Minum alkohol dan merokok.
- Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi.
- Obesitas pada wanita setelah menopause diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker.
- Faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu).
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit, yaitu:
- Mastektomi. Yakni operasi pengangkatan payudara.
- Radiasi. Proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.
- Kemoterapi. Proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh.
- Pencegahan primer. Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
- Pencegahan sekunder. Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara.
- Pencegahan tertier. Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.
Sumber: Dari berbagai sumber