Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 28 Januari 2011
Foto: Sobirin, 2011, Kelinci Beranak-Pinak
Oleh: Sobirin
Hampir satu tahun blog “clearwaste” tidak diperbarui, salah satu alasannya “sibuk” di “facebook”. Selama satu tahun kelinci yang dulu masih kecil-kecil, sekarang sudah beranak-pinak, jumlahnya menjadi banyak sekali. Kalau dihitung, lebih dari 20 ekor. Warnanya ada yang coklat, belang putih hitam.
Kandangnya terpaksa dibuatkan lagi. Agak repot sedikit, karena harus mencari rumput untuk makanannya. Kelinci-kelinci ini makannya rakus. Setiap diberi rumput, terus saja di makan. Jadi memberi makannya pagi dan sore. Yang menguntungkan adalah air kencing dan kotorannya, bisa dicampurkan dalam proses pembuatan kompos. Komposnya pun menjadi lebih berkualitas. Banyak yang menyarankan, supaya daging kelinci ini dikonsumsi, menambah protein hewani. Terus terang saya tidak tega.
Foto: Sobirin, 2011, Kelinci Beranak-Pinak
Oleh: Sobirin
Hampir satu tahun blog “clearwaste” tidak diperbarui, salah satu alasannya “sibuk” di “facebook”. Selama satu tahun kelinci yang dulu masih kecil-kecil, sekarang sudah beranak-pinak, jumlahnya menjadi banyak sekali. Kalau dihitung, lebih dari 20 ekor. Warnanya ada yang coklat, belang putih hitam.
Kandangnya terpaksa dibuatkan lagi. Agak repot sedikit, karena harus mencari rumput untuk makanannya. Kelinci-kelinci ini makannya rakus. Setiap diberi rumput, terus saja di makan. Jadi memberi makannya pagi dan sore. Yang menguntungkan adalah air kencing dan kotorannya, bisa dicampurkan dalam proses pembuatan kompos. Komposnya pun menjadi lebih berkualitas. Banyak yang menyarankan, supaya daging kelinci ini dikonsumsi, menambah protein hewani. Terus terang saya tidak tega.