Pada pembahasan sebelumnya (lihat di sini) telah diuraikan bahwa sumber pemasukan air tambak yang biasa digunakan secara garis besar berasal dari air laut dan air sungai. Kondisi dan kualitas sumber pemasukan air tersebut akan sangat menentukan kondisi dan kualitas air tambak pada saat tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan pengelolaan kualitas air tambak sebaiknya juga mencakup kegiatan pemantauan sumber pemasukan air sebagai dasar pengambilan keputusan terkait dengan perlakuan teknis yang akan diterapkan.
Air laut dan air sungai sebagai perairan umum setiap saat dapat mengalami perubahan kondisi dan kualitasnya yang disebabkan oleh factor lingkungan sekitarnya, cuaca, iklim maupun aktifitas yang dilakukan oleh manusia pada perairan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi pada air laut dan air sungai tersebut jika tidak dipantau secara cermat dapat menimbulkan permasalahan bagi kegiatan budidaya udang terutama pada kegiatan pengelolaan kualitas air tambak. Perubahan kualitas air akan menyebabkan guncangan kualitas air tambak sekaligus guncangan terhadap udang yang ada di dalamnya.
Kegiatan pemantauan sumber pemasukkan air tambak sebaiknya dilakukan minimal sehari sekali. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui pengamatan visual terhadap kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan yang terjadi pada air laut/sungai dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Kondisi yang perlu diwaspadai adalah jika terjadi perubahan yang sangat drastis disertai dengan perubahan tingkah laku biota-biota perairan tersebut (biota perairan terlihat melayang di permukaan air bahkan pada kondisi ekstrim terlihat banyak bangkai biota perairan). Kondisi ini mengindikasikan telah terjadi perubahan kualitas perairan secara ekstrim yang menyebabkan kematian pada biota perairan. Pada kondisi ini sebaiknya tidak dilakukan kegiatan pemasukan air ke dalam tambak sampai saat kondisi dan kualitas air laut/sungai kembali normal
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemantauan kualitas sumber pemasukan air tambak sama pentingnya dengan kegiatan pengelolaan kualitas air tambak itu sendiri. Sebagai upaya mengantisipasi dampak negatif yang disebabkan oleh adanya perubahan kualitas air laut/sungai, maka sebaiknya dihindari pemasukan air laut/sungai ke dalam tambak secara langsung. Sebagai upaya mendapatkan masukan air yang relatif dapat terkontrol kualitasnya, maka dalam suatu usaha budidaya udang, secara teknis sebaiknya disediakan suatu tandon air (pembahasan terkait pentingnya tandon air dapat dilihat di sini).
Sebuah filosofi yang perlu untuk dicamkan adalah: udang berasal dari laut, lihatlah perubahan yang terjadi di laut ……. Lalu amati perubahan apa yang akan terjadi pada udang