- Kondisi dan kualitas udang, karena kegiatan pengangkatan kotoran dan lumpur hitam secara berkala ini akan memberikan guncangan pada kestabilan kualitas perairan yang dapat menimbulkan stress pada udang. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada saat kondisi udang benar-benar bagus dengan tingkat daya tahan terhadap stress tinggi, sedangkan pada udang dalam situasi moulting massal diharapkan tidak melakukan kegiatan ini karena kondisi udang lemah dan tingkat daya tahan terhadap stress relatif rendah.
- Keadaan cuaca pada saat itu sebaiknya berada pada kondisi yang dapat menunjang proses pembentukan kembali kualitas perairan setelah dilakukan kegiatan pengangkatan kotoran dan lumpur dasar tambak.
- Kondisi pasang surut yang mendukung kelancaran pergantian air tambak dan pembuangan kotoran dan lumpur hitam ke saluran pembuangan.
- Pembentukan kembali kualitas perairan tambak yang relatif mengalami guncangan akibat kegiatan tersebut ke arah kesimbangan ekosistem perairan di dalam tambak.
- Pemantauan kondisi udang setelah dilakukan kegiatan pengangkatan dan pembersihan dasar tambak.
Kondisi dasar tambak yang dikontrol dan dipantau secara baik dan cermat selain memperbaiki kualitas perairan juga akan membantu pada saat kelak dilakukan panen udang. Dasar tambak yang relatif bersih akan memudahkan proses pemanenan dan berpengaruh pada kualitas udang yang dihasilkan, sebaliknya dasar tambak yang kotor dan penuh lumpur akan menyulitkan proses pemanenan dan dapat menimbulkan degradasi kualitas udang yang dihasilkan. Selain itu kondisi dasar tambak juga ikut berpengaruh pada penerapan program teknis budidaya lainnya terutama dalam proses pengambilan keputusan yang bersifat perlakuan maupun pemanenan.