Sebagian orang beranggapan, bahwa ayam yang punya teknik bagus, nge-'lock' kiri kanan, dianggap ayam bagus. Disisi lain, ayam dengan teknik sederhana dianggap kurang 'mewah'.
Banyak juga ayam yang dianggap jelek (ngoyor) ternyata mampu mengalahkan ayam yang dianggap bagus (lock kiri-kanan).
Hal ini membingungkan, Ayam bagus koq kalah?
Mungkin ini karena salah persepsi, bahwa pandangan hobi ayam petarung saat ini pada umumnya masih 'terpesona' dengan teknik main yang indah, mampu bongkar pasang dan ngelock kiri kanan.
Padahal, teknik tarung hanyalah sebagian kecil dari syarat seekor ayam yang bagus. Maka tidak heran bila teknik bagus saja belum bisa menjamin keunggulan ayam di kalangan.
Kriteria ayam petarung yang bagus menurut saya adalah harus memenuhi unsur-unsur berikut :
1. Teknik tarung
2. Teknik pukulan
3. Konstruksi tulangan
4. Darah keturunan
5. Ciri fisik/Katuranggan.
1. Teknik tarung.
Seperti apa teknik tarung yang bagus? Apakah yang bisa ngalung kiri kanan? Yang bisa bongkar keluar masuk sayap? Kontrol yang bagus? Ataukah memiliki ciri unik seperti lari atau ngendul?
Semua bena, namun dari hal-hal yang dianggap bagus ini, ada 1 kesamaan dari kesemuanya. Yaitu, teknik tarung yang dianggap bagus adalah yang sulit dipukul lawan. Apapun gaya tekniknya, Kontrol, bongkar, lari, dorong, ngendul, ngumpet, dan lain-lain. Sekali lagi yang terpenting dan harus kita perhatikan adalah : sulit dipukul.
2. Teknik pukulan.
Banyak tipe pukulan yang dianggap baik. Mulai dari pukul gledek, pukul jalu, pukul badan, pukul antik, dan lain-lain. Kesemuanya bermuara pada satu kesimpulan bahwa pukulan yang bagus adalah yang mampu membuat efek negatif pada musuh yg terkena pukulan. Biasanya, pukulan yang membuat efek negatif ini adalah pukulan yang bersih, tepat mengena pada sasarannya.
3. Konstruksi tulangan.
Tulangan yang baik harus tebal, kekar dan padat. Otot-oto dan daging lembut namun tetap padat berisi dan enak/pas dipegang. Hal ini berguna sebagai penunjang daya tahan tubuh ketika menerima pukulan dari musuh. Selain itu, konstruksi tulangan yang bagus mampu menyimpan tenaga dan stamina yang bagus pula.
4. Darah keturunan.
Ayam petarung yang bagus harus jelas asal usulnya. Tidak boleh dari keturunan mental yang ‘cengeng’ dan mudah menyerah. Ayam yang bermental baja lebih baik mati dalam pertempuran atau menghindar dari musuh apabila tidak sanggup lagi melawan. Pantang baginya mengeluarkan bunyi ‘keok’ tanda menyerah.
5. Ciri fisik/katuranggan.
Banyak orang percaya bahwa katuranggan/ciri fisik yang bagus mampu membawa berkah bagi pemiliknya. Selain itu, katuranggan yang baik dipercaya memberi wibawa pada ayam sehingga musuh menjadi takut bahkan bila hanya mendengar kokoknya saja.
Hal ini membingungkan, Ayam bagus koq kalah?
Mungkin ini karena salah persepsi, bahwa pandangan hobi ayam petarung saat ini pada umumnya masih 'terpesona' dengan teknik main yang indah, mampu bongkar pasang dan ngelock kiri kanan.
Padahal, teknik tarung hanyalah sebagian kecil dari syarat seekor ayam yang bagus. Maka tidak heran bila teknik bagus saja belum bisa menjamin keunggulan ayam di kalangan.
Kriteria ayam petarung yang bagus menurut saya adalah harus memenuhi unsur-unsur berikut :
1. Teknik tarung
2. Teknik pukulan
3. Konstruksi tulangan
4. Darah keturunan
5. Ciri fisik/Katuranggan.
1. Teknik tarung.
Seperti apa teknik tarung yang bagus? Apakah yang bisa ngalung kiri kanan? Yang bisa bongkar keluar masuk sayap? Kontrol yang bagus? Ataukah memiliki ciri unik seperti lari atau ngendul?
Semua bena, namun dari hal-hal yang dianggap bagus ini, ada 1 kesamaan dari kesemuanya. Yaitu, teknik tarung yang dianggap bagus adalah yang sulit dipukul lawan. Apapun gaya tekniknya, Kontrol, bongkar, lari, dorong, ngendul, ngumpet, dan lain-lain. Sekali lagi yang terpenting dan harus kita perhatikan adalah : sulit dipukul.
2. Teknik pukulan.
Banyak tipe pukulan yang dianggap baik. Mulai dari pukul gledek, pukul jalu, pukul badan, pukul antik, dan lain-lain. Kesemuanya bermuara pada satu kesimpulan bahwa pukulan yang bagus adalah yang mampu membuat efek negatif pada musuh yg terkena pukulan. Biasanya, pukulan yang membuat efek negatif ini adalah pukulan yang bersih, tepat mengena pada sasarannya.
3. Konstruksi tulangan.
Tulangan yang baik harus tebal, kekar dan padat. Otot-oto dan daging lembut namun tetap padat berisi dan enak/pas dipegang. Hal ini berguna sebagai penunjang daya tahan tubuh ketika menerima pukulan dari musuh. Selain itu, konstruksi tulangan yang bagus mampu menyimpan tenaga dan stamina yang bagus pula.
4. Darah keturunan.
Ayam petarung yang bagus harus jelas asal usulnya. Tidak boleh dari keturunan mental yang ‘cengeng’ dan mudah menyerah. Ayam yang bermental baja lebih baik mati dalam pertempuran atau menghindar dari musuh apabila tidak sanggup lagi melawan. Pantang baginya mengeluarkan bunyi ‘keok’ tanda menyerah.
5. Ciri fisik/katuranggan.
Banyak orang percaya bahwa katuranggan/ciri fisik yang bagus mampu membawa berkah bagi pemiliknya. Selain itu, katuranggan yang baik dipercaya memberi wibawa pada ayam sehingga musuh menjadi takut bahkan bila hanya mendengar kokoknya saja.