Rembang-Panitia penyelenggara pertandingan PSIR telah mengevaluasi peristiwa rusuh suporter saat meladeni tim PSS Sleman, panitia berjanji kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
Ketua Panpel PSIR, Siswanto usai mengadakan rapat evaluasi dengan Polres Rembang baru-baru ini mengatakan, untuk meminimalisir bentrok antar suporter, panitia penyelenggara apabila menjadi tuan rumah akan menempatkan suporter tim tamu satu deret dengan suporter tuan rumah. Langkah ini dilakukan agar koordinasi dan pengamanan suporter menjadi lebih mudah, sehingga kecil kemungkinan terlibat aksi bentrok.
Pasalnya apabila suporter tim tamu dicampur dengan penonton biasa justru yang terjadi mudah bersitegang karena dipicu masalah sepele, misalnya saling ejek.
Disebutkan Siswanto, selain penataan tempat duduk suporter tamu, pihaknya juga akan membahas masukan dari Polres Rembang terkait penambahan pintu keluar stadion krida khususnya pintu darurat di pojok timur sisi selatan.
Siswanto menambahkan, pintu darurat sangat penting keberadaannya, karena dibutuhkan saat aparat keamanan melakukan pengamanan mendesak suporter, seandaianya muncul kerusuhan berskala luas.
Terpisah, Kapolres Rembang AKBP Kukuh Kalis Susilo mengatakan penambahan pintu keluar darurat diperlukan sebagai langkah antisipasi menghadapi situasi kerusuhan yang tidak diinginkan. Karena apabila kerusuhan terjadi ketika pertandingan berlangsung, maka dampaknya panpel bisa dikenai sanksi dan denda oleh PSSI.