Studi yang dilakukan Technical University of Munich pada 300 orang melaporkan, kalori yang lebih besar saat sarapan akan memengaruhi asupan sepanjang hari. Studi membandingkan jumlah asupan kalori orang normal dan orang dengan berat badan berlebih. Jumlah kalori saat sarapan sebaiknya sama dengan jumlah kalori makan siang dan makan malam. Penting pula memerhatikan sarapan yang sehat. Para peneliti mencatat bahwa makanan yang terkait dengan sarapan berkalori tinggi diantaranya roti, telur, kue, yogurt, keju, sosis, selai dan mentega. Asupan energi yang rendah saat sarapan dapat membantu menurunkan asupan energi harian dan meningkatkan keseimbangan energi selama pengobatan obesitas.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Menurunkan Berat, Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
- Meningkatkan Berat, Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
- Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat dan gula).
- Faktor Internal.
- Faktor genetik. Gen bernama INSIG2 bertanggung jawab terhadap obesitas. Gen INSIG2 bertanggung jawab dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Beberapa produk protein dari Varian gen INSIG2 memiliki daya inhibisi yang rendah sehingga orang-orang dengan varian gen ini akan cenderung lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya. Sekitar 1 dari sepuluh orang (10%) diduga membawa varian gen ini. Gen lain yang bertanggung jawab terhadap obesitas adalah gen FTO. FTO adalah nama gen yang terletak pada kromosom 16 manusia. Berdasarkan hasil penelitian orang-orang yang memiliki varian tertentu dari FTO dan memiliki pasangan alel homogizot varian tersebut di dalam genomnya (16,4% dari subyek penelitian) memiliki berat badan 3 kg lebih berat dari orang biasa dan memiliki risiko terserang obesitas 1,5 kali lebih besar dari orang biasa.
- Regulasi termis.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk berdarah panas yang menghabiskan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Selain membutuhkan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya (rata-rata 37 oC), sejumlah energi juga diperlukan untuk mempertahankan aktivitas organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Umumnya, dalam keadaan tidur, manusia membutuhkan daya sebesar 1 Watt untuk setiap kg berat tubuhnya. Dengan berat tubuh 65 kg, maka konsumsi energi yang dibutuhkan oleh orang itu setiap harinya adalah sekitar 5.500 kilojoule atau 1.400 kilokalori (kkal). Energi yang dibutuhkan manusia untuk sekedar hidup, tanpa melakukan aktivitas apapun tadi disebut dengan istilah Laju Metabolisme Basal (Basic Metabolite Rate/BMR).
Mekanisme regulasi termis setiap orang berbeda-beda dan konsumsi energi tersebut yang menentukan seberapa banyak nutrisi yang harus dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi tersebut. Dengan demikian, semakin tinggi BMR seseorang, maka semakin tinggi konsumsi energinya dan orang tersebut membutuhkan lebih banyak makanan untuk mempertahankan aktivitas tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin, ras, dan juga tinggi badan mempengaruhi nilai BMR. Kondisi psikologis dan suhu udara juga ikut berpengaruh. - Metabolisme. Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme lemak merupakan salah satu faktor penentu dalam diet. Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan meningkatkan massa otot di dalam tubuh. Ketika massa otot meningkat, metabolisme makanan akan meningkat. Proses ini akan meningkatkan nilai BMR dan kebutuhan kalori.
- Aktivitas fisik. Untuk melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan sejumlah energi. Jika energi yang diberikan oleh makanan tidak cukup, maka energi diperoleh dari hasil pemecahan lemak di dalam tubuh.
- Asupan nutrisi. Berat badan dapat diturunkan dengan mudah dengan cara membatasi asupan nutrisi. Faktor penggali untuk energi yang umum diterima oleh banyak orang adalah sebagai berikut: 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal, 1 gram protein 4 kkal, dan 1 gram lemak 9 kkal. Dengan menjumlahkan nilai BMR dengan kebutuhan kalori peraktivitas, seseorang dapat dengan mudah memprediksi hasil dietnya.
- Makanan diet. World Health Organization (WHO) menganjurkan setiap individu untuk memiliki energi dan berat badan yang sehat dan seimbang. Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan adalah dengan memperbanyak aktivitas (berolah raga), mengurangi asupan kalori (mengurangi porsi makan tetapi tetap menjaga nilai gizi). Beberapa gejala yang mungkin menyertai cara diet yang keliru antara lain pingsan, pusing, lemas dan malnutrisi. Saat ini, cukup banyak produk makanan diet yang dijual bebas di pasar Indonesia dengan kalori dan gizi terkontrol. Jenis makanan yang direkomendasikan untuk menemani diet yaitu air minum, gandum, kacang merah, kacang almond, apel, bayam, blueberri, brokoli, salmon, ubi, susu dan kedelai. Pengaturan asupan kalori dapat dilakukan dengan mengikuti program-program tersebut.
- Fase Plato. Fasa Plato adalah fase dimana pelaku diet tiba-tiba tidak mengalami penurunan berat badan lagi. Fase ini adalah salah satu fase yang sering dialami oleh para pelaku diet. Pelaku diet dapat saja dengan cepat mengalami penurunan berat badan di awal masa-masa diet tetapi kemudian tidak mengalami penurunan lagi. Hal ini disebabkan karena perubahan kebutuhan kalori di saat berat badan seeorang mengalami penurunan. Karena berat badan seseorang menurun, BMR orang tersebut ikut berubah sehinggal prosi makanan dietnya menjadi tidak tepat lagi. Fase Plato dapat diatasi dengan memperbanyak aktivitas atau mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi tetapi dengan tetap menjaga nilai gizi.
- Memberikan tubuh kita semua nutrisi yang penting.
- Memberikan tubuh kita untuk energi yang lebih baik sepanjang hari.
- Memberikan tubuh kita asupan air yang baik.
- Membatu menjaga tingkat kadar gula dalam darah tetap normal.
Namun ada pula tipe sarapan yang berbahaya dan banyak efek sampingnya, diantaranya:
- Sarapan karbohidrat. Di pagi hari, karbohidrat simple (cereal olahan, roti putih, roti panggang, nasi) akan menyebabkan kenaikan level kadar gula dalam darah yang mendadak dan menyebabkan tubuh melepaskan insulin yang cukup besar. Insulin akan mengambil kelebihan gula dalam darah dan mengubahnya menjadi persediaan lemak. Hasilnya adalah penurunan tingkat kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini akan berulang 2-3 kali dalam sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya dan ini adalah salah satu alasan utama penyebab diabetes, tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan.
- Tidak sarapan. Saat anda tidak sarapan gula darah anda akan turun atau drop di bawah tingkat normal. Anda akan merasakan kelaparan dan penurunan tingkat energi. Anda akan mengkonsumsi karbohidrat simple untuk mendapatkan peningkatan kadar gula darah dengan cepat untuk mengatasi rasa lapar dan penuruan energi yang anda alami. Karbohidrat simple ini akan menyebabkan kenaikan level kadar gula dalam darah yang mendadak dan yang menyebabkan tubuh melepaskan jumlah insulin yang cukup besar. Insulin akan mengambil kelebihan gula darah dan merubahnya menjadi persedian lemak. Hasilnya adalah penuruan tingkat kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali dalam satu hari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini memperberat kinerja pankreas dan memperlemahnya dan ini adalah salah satu alasan utamanya penyebab diabetes, tekanan darah rendah dan kenaikan berat badan
Sumber: Dari berbagai sumber