Paling – paling untuk bahan kerajinan kalung yang harganya tidak begitu mahal, bahkan sering hanya dijadikan bahan penguruk jalan. Alasan inilah yang menjadi salah satu pendorong Mulyadi memilih kulit kerang sebagai bahan pembuat furniture. Mulyadi juga menuturkan bahwa perabot yang terbuat dari kayu semakin sulit mendapatkan bahan bakunya. Disamping itu, pasar furniture kayu semakin jenuh dari hari ke hari.
SURVEY BAHAN BAKU
Sebelum menggarap peluang usaha ini, ia melakukan survey ketersediaan bahan baku. “Kalau jumlahnya sedikit meskipun murah nanti bisa menjadi kendala, “paparnya. Saat ini Mulyadi memiliki pemasok kulit kerang dari Lampung dan Jawa Timur , yang sanggup secara ajeg menyuplai. Harga kulit kerang Rp. 3000 – Rp. 60.000 / kg . Harga kulit kerang ditentukan oleh jenisnya. Kerang berwarna atau kerang teratai atau kerang putri salju lebih dibandingkan kerang bulat biasa dan tak berwarna. Kerang putri salju lebih mahal dibandingkan kerang bulat biasa dan tak berwarna. Kerang jrebeng atau simping. Tidak semua kerang yang dibeli bisa digunakan sebagai bahan baku pembuat kerajinan. Setelah disortasi, hanya tersisa 1/3 bagaian kerang yang bisa digunakan.
Ongkos pengadaan kerang menjadi biaya terbesar dari total biaya produksi yang dibutuhkan. Setiap bulan ia membutuhkan kulit kerang sebanyak 70 kg. “Satu meja atau satu kursi rata – rata butuh kerang sebanyak 3 kg, “imbuhnya.
PROSES PEMBUATAN
- Melakukan sortasi kulit kerang.
- Dipilih hanya kulit kerang berukuran lebar
- Setelah dipilih , kulir kerang dicuci dan dikeringkan
- Kerang dimasukkan ke dalam oven dan dibubuhi zat kimia tertentu agar jadi lunak. Tujuannya supaya kulit kerang tersebut mudah dibentuk dan dipotong
- Menggunting kulit kerang sesuai bentuk yang diinginkan
- Hasil guntingan lalu dirangkai sebagai kap lampu atau ditempel dalam media lain. Misalnya fiberglass , atau logam
- Agar terlihat mengkilat dan keras , dilapisi dengan coating
Untuk memasarkan produknya, ada beberapa cara yang ia tempuh. Salah satu cara ampuh yaitu ikut berbagai pameran. “Dengan cara ini saya dapat bertemu calon mitra yang berpotensi ikut membantu menjual produk saya, “imbuhnya. Sebagai mitra binaan PT. Jasa Rahardja, ia mendapatkan dana pinjaman sebesar Rp. 30 juta. Dengan masa angsuran 2 tahun. Keuntungannya bukan hanya karena saya mendapatkan dana bantuan untuk modal, namun saya menjadi sering diajak pameran, “papar bapak 4 putera ini. Cara pemasaran berikutnya, menitipkan produknya kepada perusahaan – perusahaan furniture di Jepara. Perpanduan cara pemasaran tersebut terbukti ampuh. Funiture kulit kerang buatan Mulyadi telah merambah pasar luar negeri. Diantaranya Malasysia , inggris, Spanyol dan Amerika. Sayang , ia belum dapat secara langsung menjual produknya ke luar negeri. Saat ini masih menggunakan jasa eksportir.
Sumber : informasi-budidaya.blogspot.com