Awalnya Kris Taenar Wiluan mewarisi bisnis ayahnya di bidang distribusi suku cadang otomotif dan pelumas mesin, kimia industri, dan bumbu masak yang sudah dimulai ayahnya Henk Wiluan sejak 1950. Pada tahun 1979, dia mereorganisasi bisnis sang Ayah menjadi perusahaan holding keluarga di bawah bendera PT Citra Bonang yang mempekerjakan 150 karyawan.
Pada tahun 1983, Kris yang juga menjalani bisnis pribadi di bidang perakitan peralatan pengeboran minyak mengkonsolidasikan usahanya tersebut ke dalam PT Citra Tubindo yang berkonsentarasi pada bidang perakitan dan pemrosesan pipa pengebor minyak, casing, dan tubing yang berbasis di Pulau Batam. Saat ini, Citra Tubindo telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Berkat kepiawaiannya, Kris mampu merubah bisnis tradisional keluarganya menjadi bisnis bertarap internasional dengan bidang utama pemasok utama Oilfield Tubular (Seamless Steel Pipes) untuk keperluan eksplorasi minyak/gas, produsen dan distributor minyak/gas.
Selama beberapa tahun saja, Kris mampu meningkatkan volume bisnis keluarganya tersebut dan membuat gurita usaha hingga ke pelosok negeri seperti di Labuan-Malaysia, Vung Tao-Vietnam, serta Songkla dan Sathahib-Thailand.
Perusahaanya yakni Citra Tubindo kini menjadi penyuplai pipa gas dan minyak ke sejumlah perusahaan besar di Asia, Australia, Timur Tengah, Rusia, Amerika Selatan, dan Amerika Serikat.
Keberhasilannya di bidang industri Migas tidak membuat Kris berpuas diri. Sebagai entrepreneur dia melihat ada peluang untuk membuka resort, lalu idenya itu di realisasikan pada tahun 1986. Kris membangun resor terintegrasi di Nongsa, Batam yang dilengkapi dengan lapangan golf, sebuah International Marina dengan holiday chalets, dan sebuah hotel resor untuk pemancingan, diving, dan echo tourism.
Kris juga terus mengembangkan gurita bisnisnya di bidang pelayaran dan logistik, jasa pengeboran, pembangunan infrastruktur, seperti pelabuhan, terminal ferry dan perusahaan telepon. Saat ini terdapat 35 perusahaan yang didirikan berada di bawah naungan perusahaan holding, Citramas Group dengan memperkerjakan lebih 2.000 karyawan.
Kris saat ini menjadi Presiden dan CEO Citra Tubindo, Presiden Citramas Group yang berbasis di Batam, dan Direktur Utama perusahaan keluarga, Citra Bonang yang berbasis di Jakarta. Dia juga tercatat memiliki saham mayoritas di tiga perusahaan public di Singapura.
Pengusaha yang pernah bekerja di Guest, Keen and Nettlefold (GKN Group) sebagai Computer Programmer/analyst di Inggris sekitar tahun 1971 itu akhirnya mendapat penghargaan Indonesia Ernst and Young Entrepreneur Of The Year 2009.
Kris Taenar Wiluan bercerita, untuk menjadi pengusaha atau entrepreneur yang sukses, seorang wirausahawan harus pintar mencari peluang yang ditawarkan arus globalisasi dan terbukanya pasar-pasar baru saat ini.
"Agar Sukses dalam era globalisasi, wirausahawan harus siap menghadapi bertambahnya kompetisi global dalam pasar lokal dan pada saat yang sama, ia harus siap memanfaatkan peluang untuk masuk ke pasar global," kata Kris Wiluan.
Ditambahkan, wirausahawan akan mendapatkan keuntungan dari pasar-pasar yang baru terbuka berupa pengertian yang mendalam terkait pasar global dengan cara menggunakan presentasi online untuk dapat menyesuaikan produk dan jasa di pasar-pasar tersebut.
Selain itu, pelatihan managemen secara berkesimbangunan untuk mendapatkan pengetahuan teknologi baru sangat dibutuhkan wirausahawan agar sukses.(gus)