Warna air tambak pada dasarnya terjadi karena adanya dominansi jenis  plankton tertentu yang tumbuh dan berkembang di dalam perairan tambak.  Parameter ini dapat digunakan sebagai salah satu tolok ukur kualitas  perairan tambak secara praktis melalui pengamatan visual dengan  memperhatikan kondisi dan kualitas udang di dalam perairan tersebut  dengan dasar pemikiran seperti berikut ini:
- Phythoplankton  mempunyai karakteristik warna tertentu yang disebabkan oleh kandungan  chlorophyl yang relatif berbeda antara jenis yang satu dengan yang  lainnya.
 - Plankton memiliki karakteristik sifat tertentu  dalam melakukan proses kegiatannya baik itu biologi, kimia, fisika dan  ekologi yang relatif berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya.
 - Phythoplankton  merupakan produsen utama dalam rantai makanan yang ada di perairan  tambak, sehingga dominansinya relatif berpengaruh pada kehidupan  organisme lainnya.
 - Tidak semua jenis plankton yang  tumbuh dalam perairan tambak bersifat menguntungkan bagi udang atau  organisme lainnya di dalam tambak, sehingga dominansi dari jenis  tertentu akan berpengaruh pada tingkat kenyamanan organisme lain di  dalam tambak.
 
Dasar pemikiran diatas memperlihatkan bahwa warna  perairan tambak yang disebabkan oleh adanya dominansi jenis plankton  tertentu dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan tentang  kualitas air tambak. Faktor dominansi plankton di dalam tambak dapat  terjadi karena pengaruh bibit plankton yang dimasukkan ke dalam tambak  dan treatment yang diterapkan dalam proses penumbuhan dan pengelolaan  plankton. Pada saat awal pembentukan air tambak bibit plankton yang  dimasukkan ada kemungkinan sudah terjadi dominansi yang selanjutnya  tumbuh dan berkembang di dalam tambak. Pada kasus lain bibit plankton  yang dimasukkan ke dalam tambak belum terjadi dominansi, tapi treatment  yang diterapkan memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan  jenis plankton tertentu sehingga mendominansi perairan tambak.