INDRAMAYU - Kerugian akibat banjir yang terjadi di Indramayu, Selasa (18/1/2011), menimbulkan kerusakan pada tanaman padi, rumah dan jalan di beberapa desa di empat kecamatan.
Untuk Desa Bugel, Kecamatan Patrol kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai Rp 1 miliar lebih. Hal itu didasari, Desa Bugel merupakan daerah yang paling parah diterjang banjir.
Abdul Gani, Kuwu Desa Bugel merinci, kerugian terbesar pada tanaman padi. Pasalnya luas sawah yang terendam mencapai 350 hektar, sementara biaya produksi satu hektar sawah mencapai Rp 2,5 Juta. Kerugian itu belum kerusakan jalan desa dan rumah warga yang rusak. Jadi menurut Abdul Gani, angka kerugian ditaksir sekitar Rp 1 Miliar-an
Sungai Bugel Harus Dinormalisasi
Sementara Kuwu Bugel, Kecamatan Patrol, Abdul Gani juga berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Indramayu melakukan normalisasi Sungai Bugel yang melintasi wilayah kerjanya.
Menurut Abdul Gani, sungai Bugel saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan, karena bila tidak diadakan normalisasi, banjir besar yang terjadi di wilayah desanya pada Selasa (18/1) bisa terulang lagi di masa mendatang.
Gani menambahkan, selama ini kalau pun terjadi banjir tidak tinggi dan rumah warga yang letaknya 200 meter dari jalan Pantura tidak pernah kena banjir.
Namun banjir yang terjadi selasa kemarin sampai ke jalan Pantura. Untuk itu, Gani meminta adanya pengerukan endapan di sungai Bugel. (tribun)
Sungai Bugel Harus Dinormalisasi
Sementara Kuwu Bugel, Kecamatan Patrol, Abdul Gani juga berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Indramayu melakukan normalisasi Sungai Bugel yang melintasi wilayah kerjanya.
Menurut Abdul Gani, sungai Bugel saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan, karena bila tidak diadakan normalisasi, banjir besar yang terjadi di wilayah desanya pada Selasa (18/1) bisa terulang lagi di masa mendatang.
Gani menambahkan, selama ini kalau pun terjadi banjir tidak tinggi dan rumah warga yang letaknya 200 meter dari jalan Pantura tidak pernah kena banjir.
Namun banjir yang terjadi selasa kemarin sampai ke jalan Pantura. Untuk itu, Gani meminta adanya pengerukan endapan di sungai Bugel. (tribun)