Kragan-Setelah beberapa minggu sebelumnya tidak ada yang melaut akibat gelombang laut cukup tinggi melanda perairan Rembang, Selasa pagi sejumlah kapal nelayan terlihat bersandar menurunkan ikan hasil tangkapan di TPI Karanganyar kecamatan Kragan. Muatan yang dibongkar didominasi jenis ikan layang yang saat ini cukup meroket harganya.
Kepala TPI Karanganyar Agus Mansur mengatakan, sesuai data yang masuk, sebanyak 15 kapal menurunkan muatan hasil tangkapan ikan jenis layang. Hasil produksi sebanyak 35 tondangan (gerobak) masing-masing memuat 12 basket, dengan harga per basket mencapai Rp 420.ribu, dimana sebelumnya berkisar Rp 380 ribu.
Agus Mansur berharap aktifitas TPI Karangnyar kembali normal dan lancar, setelah beberapa minggu tak ada kapal melaut akibat cuaca buruk dan ombak besar. Pihaknya memprediksi nilai raman tahun ini mencapai Rp 50,8 milyar, dengan hitungan setor PAD sebesar 3,5 %, atau sebanyak Rp 1,778 milyar.
Sementara itu Kepala Desa Karanganyar Kusaeri yang juga pengurus KUD Mina Rahayu Kragan saat dikonfirmasi terkait keinginan nelayan atas pembangunan jety di TPI menuturkan, meskipun belum ada kepastian tentang usulan tersebut, mereka ingin agar di tahun 2011 ini Pemkab Rembang melalui anggaran perubahan nanti bisa merealisasikan pembangunan jety. Karena selama ini mereka kebingungan menambatkan kapal jika ingin berlabuh, sehingga keberadaan jety sangat mendedak dibangun.
Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang Suparman mengatakan, untuk mewujudkan usulan jety sebagai tambatan kapal di pinggir pantai Karanganyar perlu kajian mendalam. Pasalnya perairan tersebut termasuk daerah rawan ranjau peninggalan perang dunia ke II.
Suparman menambahkan, karena pembangunan jety menggunakan tiang pancang, satu hal yang riskan apabila sebelumnya tidak dilakukan pembersihan terlebih dahulu. Namun bisa saja disiasati dengan membangun jety tanpa tiang pancang, agar proses pembangunannya tidak memakan waktu lama.