Rembang-Kabupaten Rembang yang dulu dikenal sebagai daerah tertinggal di Indonesia, pada tahun 2010 lalu telah dapat melepaskan predikat sebagai daerah tertinggal. Bahkan Rembang dinyatakan sebagai Kabupaten tercepat lepas sebagai daerah tertinggal di
Menurut Daenuri hal itu tak lepas dari kerja keras pemerintah kabupaten Rembang melalui Empat Pilar Program strategis Pembangunan yang dicanangkan Bupati H Moch Salim, meliputi Peningkatan Infrastruktur pelayanan Publik, Pendidikan Gratis, Pengobatan Gratis serta peningkatan Ekonomi Rembang.
Daenuri menjelaskan di pemerintahan yang kedua ini, Kabupaten Rembang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, berbagai mega proyek dibangun, diantaranya untuk mencukupi kebutuhan air telah dibangun embung-embung besar seperi embung lodan, embung panohan,dan embung-embung kecil lainnya.
Sementara berbagai mega Proyek saat ini juga tengah dibangun, seperti Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Desa Terahan Sluke unit I yang bernilai Rp 6,8 triliun, jika nanti beroperasi akan menghasilkan daya listrik 2 X 315 Mega Watt (MW) merupakan salah satu proyek percepatan pemenuhan kebutuhan listrik Jawa Bali bersama 10 proyek PLTU lainnya di Jawa.
Untuk pembangunan kelautan dan perikanan rencananya akan dikembangkan secara terintegrasi konsep Sea Frontcity atau
Kabag Humas Daenuri mengatakan, Pemkab Rembang juga mencanangkan pembangunan Pelabuhan Umum Nasional, yang bermanfaat sebagai pelabuhan pintu gerbang di Jawa Tengah wilayah Timur di Kecamatan Sluke, tepatnya di Desa Sendangmulyo (Blimbing). Pembangunan Pelabuhan tahap pertama rencananya akan diuji cobakan pada bulan maret ini.
Daenuri menambahkan, Kabupaten Rembang juga mendukung rencana Desalinasi Blok Cepu. Dalam kegiatan desalinasi tersebut, air laut dari Rembang akan dikurangi kadar garamnya untuk disalurkan melalui pipa lewat Blora hingga Bojonegoro lokasi Blok Cepu. Program Desalinasi Blok Cepu ini akan memberikan kontribusi air bersih sebanyak 50 liter/detik. Disamping itu juga telah dilirik sejumlah investor pabrik semen.