Dolog Indramayu Jamin Pasokan Raskin Tetap Aman

Pihak Dolog Subdivre Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyiapkan stok beras 14.000 ton hingga Mei 2011 mendatang. Walau pada tahun 2010 sudah terealisasi 26.000 ton raskin, namun untuk persiapan penyaluran raskin selama tahun 2011 ini, sudah dijatah sebanyak 30.549.600 kg (30,5 ribu ton). Karena itu, untuk permasalahan yang menyangkut beras, Dolog Indramayu siap membantu apabila dibutuhkan pemasokan, termasuk jika dalam keadaan darurat.

Kasubdivre Dolog Indramayu Sudarsono melalui Kasi PP (Pelayanan Publik) Otong Rohanudin Kamis (6/1), di ruang kerjanya menjelaskan tentang keadaan kenaikan beras seperti contoh pada November 2010 yang lalu, yaitu beras super (premium) naik Rp 7.200-7.400/kg dan beras medium antara 6.200 dan 6.400/kg.

Menurut Otong, saat itu ketika survei di lapangan di Pasar Karangampel, Indramayu, harga beras premium hingga mencapai Rp 7.400/kg, sedangkan beras medium Rp 6.200/kg. Namun, ketika Dolog Indramayu menawarkan kepada pedagang beras tersebut beras dengan harga Rp 5.600/kg saja, mereka tidak menerima. Mereka tidak berani beli dengan alasan peminatnya atau konsumennya tidak ada, karena sudah ada kiriman dari beras untuk rakyat miskin/beras medium yang ke-13.

Ketika Dolog Indramayu dan BPS (Badan Pusat Statistik) Indramayu melakukan survei ke lapangan pada minggu terakhir, ada perubahan di mana kecenderungan harga beras mulai turun, walaupun turunnya masih terbilang kecil yaitu Rp 200/kg. Misalnya, harga beras premium dari Rp 7.400/kg menjadi 7.200/kg dan beras medium dari Rp 6.200/ kg menjadi 6.000/kg.

Terkait dengan itu, Otong mengharapkan kepada masyarakat Indramayu untuk segera melunasi tunggakan raskin. Sementara itu, ada tiga desa di dua kecamatan yang belum lunas raskin, yaitu Desa Loyang dan Desa Amis di Kecamatan Cikedung serta Desa Tempel di Kecamatan Lelea. (suarakarya)
◄ Newer Post Older Post ►