Anggota KPU Batam Abdul Rahman mengatakan, Warga Batam hari ini, Rabu (5/1) akan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan Walikota dan Calon Walikota Batam periode 2011-2015.
Jumlah kandidat yang akan bertarung sebanyak 5 kandidat yakni Ahmad Dahlan berpasangan dengan Rudi SE dari Partai Demokrat, PKB, PAN dan PKBI kemudian Ria Saptarika berpasangan dengan Zainal Abidin dari Golkar dan PKS, Nada F Soraya berpasangan dengan Nuryanto dari PDIP dan Gerindra, Arifin Nasir dan Irwansyah dari PPP dan beberapa partai kecil serta Amir Hakim dan Syamsul Bahrun dari Hanura, PPRN dan PPIB.
Dikatakan jumlah suara yang akan diperebutkan lima kandidat tersebut sekitar 749.420 dan KPU menyediakan sebanyak 1783 TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Untuk menjaga TPS tersebut, Polresta Barelang menyiagakan 644 aparat yang difokuskan menjaga 67 TPS yang rawan terjadinya tindakan kriminal seperti di Batu Aji dan Sagulung.
Sementara itu, suhu politik Batam menjelang pencoblosan terus meningkat, dan masing masing pihak mengklaim akan memenangkan pemilihan. Beberapa lembaga survey juga telah mengeluarkan hasil surveynya terhadap masing masing kandidat dan hasil dari masing masing lembaga tersebut berbeda satu sama lainnya.
Survey yang dilakukan lembaga CBRS (Centre for Batam Researches and Studies) menyebut pasangan Nada F Soraya dengan Nuryanto unggul dengan jumlah 33,1 persen dan ditempat kedua Ahmad Dahlan berpasangan dengan Rudi dengan 24,7 persen suara sedangkan tempat ketiga yakni Ria Saptarika dan Zainal dengan 19,2 persen suara.
Sementara itu survey yang dilakukan “LSI” menyebut pasangan nomor urut 4 yakni Arifin Nasir yang berpasangan dengan Irwansyah unggul disbanding kandidat lain dengan perolehan suara 30,83 persen.
Pengamat Politik Batam, Raja Haji Zamzami mengatakan, pooling yang dilakukan lembaga non pemerintah itu merupakan bagian dari kerja tim sukses kandidat untuk mempengaruhi pemilih menentukan hak pilihnya.
Masyarakat diminta untuk menggunakan hak pilihnya berdasarkan rekam jejak kandidat bukan hasil pooling tersebut.
Kandidat dari Partai Demokrat Ahmad Dahlan yang merupakan kandidat Incumbent ketika dikonfirmasi hal itu tidak memberikan penjelasan namun dia hanya minta masyarakat untuk menentukan hak pilihnya secara tepat karena pilihan yang dilakukan lima menit akan menentukan nasib Batam selama lima tahun kedepan.
Sementara itu Panitia Pengawas Pemilu Batam selama beberapa hari terakhir telah membersihkan seluruh atribut kampanye masing masing kandidat. Namun ironisnya di media lokal sejumlah kandidat melakukan pemberitaan yang mirip dengan iklan adventorial pada masa tenang, dan hal itu tidak ditanggapi serius oleh Panwaslu.
Terkait dengan seringnya masyarakat Batam yang tidak menggunakan hak pilihnya, Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri mengatakan Pemko Batam telah meliburkan hari Rabu (5/12) untuk memberi kesempatan kepada masyarakat menggunakan hak pilihnya.
Debat Terbuka
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Kota Batam melakukan debat terbuka terhadap lima pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2011-2015 di hotel Golden View, Jumat (31/12). Debat terbuka di ikuti seluruh calon walikota dan wakil walikota dipandu oleh tiga panelis yakni pengamat ekonomi Umar Juoro, Direktur Politeknik Batam Priyono Eko Sanyoto dan Chandra Ibrahim.
Seorang kandidat Walikota Ahmad Dahlan dalam debat tersebut menjelaskan trend investasi saat ini sudah bergeser dari Eropa ke Asia Pasifik, dan Negara yang paling banyak menikmati investasi dari Eropa dan Amerika saat ini adalah China yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Negara itu meningkat pesat.
Indonesia juga kata dia memiliki potensi besar untuk menarik investor asing dan salah satu daerah yang cukup menarik adalah Batam karena keunggulan yang dimilikinya yakni berada di jalur lalu litas laut tersibuk yakni selat malaka dan berdekatan dengan Singapura serta Malaysia yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.
Untuk itu, kebijakan ekonomi Batam kedepan katanya haruslah ramah terhadap investor kemudian infrastruktur harus lebih disempurnakan dan birokrasi juga harus dipercepat.
“Untuk menarik investor perlu dilakukan promosi besar-besaran, pelayanan satu atap yang efektif dan efisien, dan perbaikan infrastruktur,” katanya.
Kandidata Walikota Batam dari PKS dan Golkar, Ria Saptarika mengatakan untuk menjaring investor sebenarnya sangat sederhana yakni membuat regulasi yang jelas dan penerapan standarisasi pelayanan yang konsisten.
Sementara itu, Kandidat Walikota Batam dari PDIP dan Gerindra, Nada Faza Soraya mengatakan, pemerintah pusat harus segera mengeluarkan peraturan tentang pembagian tugas antara Pemko Batam dan Otorita Batam yang sekarang berganti nama menjadi Badan Pengusahaan FTZ Batam agar ada kepastian hukum bagi investor.
Arifin Nasir kandidat Walikota nomor urut 4 menjelaskan, selama 43 pembangunan kota Batam tidak pernah lepas dari intervensi pemerintah pusat, Intervensi tersebut tidak selalu bersifat positip. Karenanya, dia berjanji akan menggiring pemerintah pusat nantinya, agar kebijakan-kebijakanya membuat kondusif iklim penanaman modal di Kota Batam.
Sementara itu, sasangan Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum, secara bergantian menyampaikan perlunya 3 hal untuk memancing minat investor menanamkan modalnya di Batam, Ketiga hal tersebut adalah, manajemen yang transparan, pemerintahan yang anti korupsi, dan keamanan yang kondusif. Menyoal FTZ, pasangan ini berpendapat FTZ perlu direformasi.(gus).