Waralaba tak melulu makanan dan minuman. Waralaba pernah-pernik boneka ala "Lick Me Baby" ini pun menarik untuk Anda lirik. Bentuknya unik karena 'mengemas' manusia dalam boneka.
Waralaba ini dikembangkan oleh vivi dan suaminya Kusnadi Halim Salim. Dengan transfer inovasi dari Jepang, Vivi mengolah foto manusia menjadi 3 dimensi kemudian ditempelkan pada tubuh boneka dengan berbagai variasi yang lucu-lucu.
"Kita mulainya November 2009. Pertama dari Singapura kemudian ke Timur Tengah,Filipina , Australia , baru ke Indonesia . Orang-orang kita kan kalau nggak dari luar dulu biasanya nggak mau," ujar Vivi saat ditemui detikfinance dalam Pameran Franchise di Jalan Gatot Subroto, Jakarta .
Saat ini, bisnis yang mengusung nama "Lick Me Baby!" ini baru memiliki outlet di Plaza Semanggi. Rencananya pertengahan Maret akan dibuka di Mall Ciputra dan awal April di Medan.
Bisnis inipun merambah melalui jalur franchise dengan modal investasi sebesar Rp 65 juta.
"Dari Rp 65 juta itu dapat pushcart (gerobak), mesin 3D, netbook, printer, dan kamera digital," jelasnya.
Mengenai bagi hasilnya, Vivi menyatakan pihaknya hanya mendapatkan uang dari hasil produksi karena pihaknya yang menyediakan seluruh bahanbaku yang diimpornya langsung dari Jepang.
"Bagi hasilnya per harga produksi, kita tidak ada royalti," tegasnya.
Harga per item boneka ini berkisar Rp 49-179 ribu dengan omzet per harinya mencapai Rp 600 ribu. Sampai saat ini, ungkap Vivi, pihaknya tidak memiliki kendala apapun dalam menjalankan bisnis karena belum ada kompetitor yang memiliki barang yang sama.
"Kendala kayaknya nggak ada karena pesaing sampai sekarang belum ada ya," tukasnya.
Sumber : detik.com
Waralaba ini dikembangkan oleh vivi dan suaminya Kusnadi Halim Salim. Dengan transfer inovasi dari Jepang, Vivi mengolah foto manusia menjadi 3 dimensi kemudian ditempelkan pada tubuh boneka dengan berbagai variasi yang lucu-lucu.
"Kita mulainya November 2009. Pertama dari Singapura kemudian ke Timur Tengah,
Saat ini, bisnis yang mengusung nama "Lick Me Baby!" ini baru memiliki outlet di Plaza Semanggi. Rencananya pertengahan Maret akan dibuka di Mall Ciputra dan awal April di Medan.
Bisnis inipun merambah melalui jalur franchise dengan modal investasi sebesar Rp 65 juta.
"Dari Rp 65 juta itu dapat pushcart (gerobak), mesin 3D, netbook, printer, dan kamera digital," jelasnya.
Mengenai bagi hasilnya, Vivi menyatakan pihaknya hanya mendapatkan uang dari hasil produksi karena pihaknya yang menyediakan seluruh bahan
"Bagi hasilnya per harga produksi, kita tidak ada royalti," tegasnya.
Harga per item boneka ini berkisar Rp 49-179 ribu dengan omzet per harinya mencapai Rp 600 ribu. Sampai saat ini, ungkap Vivi, pihaknya tidak memiliki kendala apapun dalam menjalankan bisnis karena belum ada kompetitor yang memiliki barang yang sama.
"Kendala kayaknya nggak ada karena pesaing sampai sekarang belum ada ya," tukasnya.