INGAT, bila si kecil memang sudah tidak mau melumat nasi, atau memakan makanan yang berbahan dasar nasi seperti lontong ataupun bubur. Janganlah memaksanya lagi!
Buang jauh-jauh amarah dan ketakutan yang tiada berujung. Karena tidak memakan nasi, bukan berarti buah hati kita akan kurus dan sakit karena kekurangan asupan gizi. Karena kita bisa memberi makanan pengganti yang bernilai gizi sama. Sebut saja sagu, kentang, jagung, singkong, roti, mie, havermout, atau makaroni.
Sagu
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb). Makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua ini biasa dimakan dalam bentuk papeda (semacam bubur). Sagu sendiri juga dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Saat ini banyak juga loh Moms, mie yang diolah dari sagu.
Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di mana di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0.2 gram protein, 0.5 gram serat, 10 mg kalsium, 1.2mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.
Kentang
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, dengan vitamin dan mineral cukup tinggi.
Kandungan gizi dalam 100 gr kentang antara lain: protein 2 gr, lemak 0,3 gr, karbohidrat 19,10 gr, kalsium 11 mg, fosfor 56 mg, serat 0,3 gr, besi 0,3 mg, vitamin B1 0.09 mg, vitamin B2 0,03 mg, vitamin C 16,00 mg, dan niacin 1,40 mg.
Jagung
Makanan pokok alternantif warga Madura, Nusa Tenggara bahkan juga warga Amerika Serikat ini juga kaya akan gizi. Tak heran bonggol berambut merah ini juga diminati anak-anak. Kandungan gizi dalam tiap biji jagung adalah: energi 150 kal, protein 1,6 g, lemak 0,6 g, kalsium 11 mg, dan karbohidrat 11,40 g.